Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Refly Harun Curigai Pernyataan Ruhut Sitompul yang Sering Kali Hina Anies Karena ‘Pesanan’ Pihak Tertentu

Refly Harun Curigai Pernyataan Ruhut Sitompul yang Sering Kali Hina Anies Karena ‘Pesanan’ Pihak Tertentu Refly Harun | Kredit Foto: Instagram/Refly Harun
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jelang pilpres 2024, semakin banyak aksi saling serang yang dilakukan termasuk yang tertuju kepada bakal calon presiden (bacapres) dari partai Nasdem, Anies Baswedan.

Yang terbaru, penghinaan dirinya datang dari Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ruhut Sitompul.

Ruhut sempat mengatakan Anies mengemis meminta menjadi pembicara di Muktamar Muhammadiyah. 

Baca Juga: Fahri Hamzah Sebut Nama-nama Potensial Capres Tahun Ini Tak akan Bertahan Hingga September 2023, Termasuk Anies Baswedan

Melalui akun Twitter pribadinya, Ruhut mengunggah meme tulisan terkait dugaan Anies mengemis jadi pembicara di Muktamar ke-48 Muhammadiyah Solo itu.

Dalam meme itu, tertulis ‘Anies ngemis- ngemis minta jadi pembicara muktamar Muhammadiyah di Solo tapi ditolak panitia. Duh, malunya’. 

Dalam postingan itu, Ruhut Sitompul juga memberikan keterangan di unggahan meme tersebut.

“Yg nulis meme ini kalau benar kata Anak Medan, sakitnya tidak seberapa tapi malunya ini gitu lho MERDEKA,” tulis Ruhut Sitompul.

Mengenai hal ini, pakar Hukum Tata Negara Refly Harun malah mempertanyakan alasan dari Ruhut yang tampaknya selalu menghina Anies. 

Baca Juga: Peluang Anies Baswedan Kalahkan Capres dari Rezim Jokowi, Menang Mudah?

“Lagi-lagi Ruhut Sitompul ya yang hobinya menghina, terutama menghina Anies.  Tapi tidak akan pernah diproses, bayangkan ya Muhammadiyah bahkan sudah tegaskan Ruhut sebarkan hoax soal Anies ngemis jadi pembicara di Muktamar,” kata dia seperti dilansir dari youtube channelnya, Rabu (23/11/22).

“Luar biasa pokoknya boleh ngomong apa aja aman ya, tapi seharusnya memang tidak perlu kita baperan cuma ya mbok yang substantif dikit lah. Kenapa harus selalu menghina gitu ya atau menyebarkan hoax?” tambah Refly.

Refly mempertanyakan apakah Ruhut melakukan itu karena dia independen atau karena dia diperintahkan oleh sebuah struktur atau kekuasaan yang mengendalikan dia?

“Kan mengendalikan orang itu mudah sebenarnya. Bisa dengan uang ya, dengan ancaman juga. Jadi tinggal kita lihat apakah dia independen, ya kalau dia independen sebagai sikap politik, it's oke ya,” kata dia. 

Baca Juga: Langsung Bertemu Surya Paloh Setelah Safari Politik, Anies Baswedan Ungkap Sedang Menyusun Sesuatu

“Walaupun saya tidak pernah membiarkan orang menghina lawan politiknya. Tapi kalo dia  menghina karena dibayar atau karena disuap dengan jabatan, dibayar dengan uang misalnya atau dibayar dengan pekerjaan. Itu lebih hina lagi,” tambahnya.

“Jadi kalau itu dilakukan ya orang tersebut tidak lebih baik daripada yang dia hina kira-kira begitu ya,” jelasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: