Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pernah Gagalkan Proyek Strategis yang Dilirik Jusuf Kalla, Pengakuan Rizal Ramli ke Publik Begini...

Pernah Gagalkan Proyek Strategis yang Dilirik Jusuf Kalla, Pengakuan Rizal Ramli ke Publik Begini... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Eks Menko Kemaritiman Rizal Ramli mengisahkan kembali proses saat dirinya diajak bergabung menjadi menteri di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa tahun lalu. Ia mengaku mengajukan syarat untuk tidak melapor pada Jusuf Kalla (JK), yang saat itu menjabat Wakil Presiden.

"(Saya bilang) Saya setuju, tapi dengan syarat, saya nggak mau laporan-laporan sama Pak JK (karena) biasanya dia bisnisin pengetahuannya di dalam," tutur Rizal di kanal YouTube Refly Harun, dikutip Suara Manado, Selasa (29/11/2022).

Baca Juga: Bisa Dibilang Sosok Oportunis, Rizal Ramli Wanti-wanti Anies Baswedan Jika Berurusan dengan Jusuf Kalla

Rizal lantas mengungkap sejumlah "dosa" JK selama berkecimpung di dunia pemerintahan. Lalu Jokowi menyepakati permintaan itu dan bergabungnya Rizal disebut membuat JK gerah.

"JK memang terganggu sama kita. Dulu kan di sidang kabinet dia sangat dominan, memang banyak orangnya JK di kabinet Jokowi yang pertama. Begitu kita masuk kan berubah. Pikiran-pikiran kita akhirnya jadi kesimpulan rapat, Jokowi nyimpulin itu," ujar Rizal.

Baca Juga: Rizal Ramli ‘Ngamuk’ Soal Pemimpin Berambut Putih, Ade Armando Beri Komentar Menohok

Bukan hanya itu, Rizal menilai kehadirannya membuat sejumlah proyek strategis yang dilirik JK gagal dieksekusi. Salah satu yang dijabarkannya adalah proyek pembangunan tangki BBM sampai USD600 juta.

"Nah yang kedua ada main lagi mereka, dengan salah satu menteri, mau bikin jaringan pipa BBM sepanjang Jawa. Nilai investasinya USD3 miliar. Semua sudah setuju tadinya (tapi) saya angkat tangan," terang Rizal.

Rizal menyoroti megaproyek tersebut hanya menjadi pemborosan karena Indonesia sudah memiliki jaringan penyalur BBM yang turut melibatkan swasta.

Rizal juga menyoroti aspek keamanan pipa BBM, yang lantas dibandingkan dengan sistem serupa di Rusia. Menurutnya tiap 10 kilometer pipa BBM di Rusia dijaga oleh tentara serta diawasi satelit demi menghindari adanya tangan-tangan nakal yang dapat merusak pipa dan berujung membahayakan masyarakat luas.

Baca Juga: Rutin Ketemu Hingga Makan Siang Bersama, Jusuf Kalla Ungkap Kemungkinan Jadi King Maker untuk Anies Baswedan

"Saya tanya Dirut Pertamina waktu itu, 'Sudah siap belum mikirin aspek security dan keamanan?' (dijawab) 'Enggak'," beber Rizal.

"Ngapain bikin jaringan ini, ini kan pemborosan. Saya setuju kita bikin jaringan pipa gas, gas dari luar Jawa kita jadikan city gas, supaya energi kita murah, lingkungan hidup kita bersih. Mohon maaf Pak Presiden, kita batalin ini," imbuhnya.

Baca Juga: Rizal Ramli Bongkar Sosok Jusuf Kalla yang Sebenarnya, Disebut ‘Hobi’ Lakukan Jual-Beli Informasi di Pemerintahan

Tak disangka, Jokowi rupanya setuju dengan usulan Rizal tersebut hingga membatalkan proyek yang sudah direncanakan. Bahkan nilai proyeknya begitu luar biasa, yakni nyaris mencapai Rp50 triliun.

"Jadi hari itu aja, Presiden atas saran saya batalin proyek yang punya KKN semua ini, (senilai) USD3,6 miliar, hampir Rp50 triliun. Rizal Ramli nyelamatin itu," pungkas Rizal.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: