Wilayah Timur Ukraina jadi Sasaran Empuk Rusia: Mereka Bergerak Maju untuk Sasaran Putin
Militer Ukraina mengatakan pasukan Rusia mencoba bergerak maju di wilayah timur dan melatih tank, tembakan mortir dan artileri di Kherson. Sementara Barat mencoba mendukung Kiev dalam menghadapi tetangganya, Moskow.
Pentagon mengatakan Washington menandatangani kontrak dengan Raytheon senilai 1,2 miliar dolar untuk sistem pertahanan National Advanced Surface-to-Air-Missile Systems (NASAMS) yang akan dikirim ke Ukraina.
Baca Juga: Rusia Makin Ngeri di Tahun 2023, Menhan Bongkar Strategi Pasukan Nuklir...
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan negaranya membutuhkan sistem pertahanan Patriot dari Amerika Serikat (AS) untuk melindungi infrastruktur sipilnya. Rusia menghujani infrastruktur Ukraina sejak awal musim dingin.
Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin memfokuskan "kemarahan dan tembakannya" ke masyarakat sipil Ukraina. Ia memperingatkan strategi Rusia memecah pendukung Ukraina akan gagal.
"Pemanas, air, listrik, yang menjadi target-target baru Presiden Putin, ia menghantamnya dengan keras, ini kebrutalan terhadap rakyat Ukraina tindakan barbar," kata Blinken dalam konferensi pers di Bucharest, Rabu (30/11/2022).
Pernyataan itu disampaikan usai pertemuan dua hari Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan di pertemuan itu para menteri luar negeri NATO berjanji akan membantu Moldova, Georgia dan Bosnia-Herzegovina yang turut menghadapi tekanan dari Rusia.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan hasil pertemuan ini menunjukkan NATO "jelas tidak tertarik pada solusi politik dan diplomatik di Ukraina".
Rusia menyebut invasiya ke Ukraina sembilan bulan yang lalu sebagai "operasi militer khusus" untuk menyingkirkan nasionalis Ukraina yang mereka anggap berbahaya. Ukraina dan sekutu-sekutunya di Barat menuduh Rusia menggelar serangan tanpa provokasi untuk merebut wilayah negara tetangga.
Ukraina memerintahkan semua kedutaan besar Ukraina di luar negeri untuk memperketat keamanannya setelah dua surat bom dikirimkan ke Duta Besar Ukraina di Madrid dan perusahaan Spanyol yang menyumbangkan peluncur roket ke Ukraina.
Kepolisian Spanyol mengatakan mereka sedang menyelidiki kemungkinan hubungan dua bom tersebut.
Satu orang penjaga keamanan kedutaan terluka akibat surat bom itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: