Perkuat Pasukan, Anies Baswedan Kembali Dapat Dukungan dari Tokoh Pendidikan dan Lintas Agama
Kredit Foto: Antara/Ampelsa
Anies Baswedan kembali mendapatkan dukungan untuk maju sebagai calon presiden (capres) 2024.
Kali ini dukungan datang dari Laskar Angkatan Muda Anies Baswedan (Laskar Aman) yang terdiri dari para tokoh pendidikan dan tokoh lintas agama.
"Kami menilai Pak Anies ini bisa menjadi presiden untuk semua. Kami sedih melihat bangsa ini dibodohi, dipecah-belahkan walaupun sudah merdeka puluhan tahun," ujar Juru Bicara Laskar Aman, Indra Charismiadji, saat ditemui usai deklarasi di Jakarta, Ahad (4/12/2022).
Pria yang dikenal sebagai tokoh pendidikan Indonesia itu mengatakan, deklarasi tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan masyarakat lintas agama dan tokoh pendidikan terhadap Anies yang dinilai mempunyai potensi sebagai calon presiden. Indra mengatakan, dukungan diberikan sebagai bentuk kecintaan pada Ibu Pertiwi.
Menurut dia, relawan Laskar Aman menilai Anies merupakan sosok yang tepat menjadi presiden untuk semua agama dan semua warga Indonesia. Hal itu dia nilai telah terbukti selama lima tahun ketika Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Indra mengatakan, Anies yang selalu dikaitkan dengan kelompok intoleran tidak terbukti selama lima tahun menjabat Gubernur DKI Jakarta. Ketakutan-ketakutan yang ditimbulkan selama ini, yakni Jakarta akan menjadi provinsi syariah atau pengusung negara khilafah tidak terbukti.
"Bahkan, Pak Anies melakukan berbagai macam terobosan memberikan rasa aman dan kebebasan untuk semua agama," jelas dia.
Indra juga menegaskan, hadirnya relawan Laskar Aman ingin menjadikan Indonesia negara aman dan bebas dari isu negara khilafah.
Baca Juga: Kedatangan Anies Baswedan ke Pekanbaru Ditolak Mahasiswa, Tak Khawatir! Begini Respons NasDem
Laskar Aman juga ingin menjadikan Indonesia bebas dari adanya upaya islamisasi ataupun kristenisasi yang selalu digulirkan dan menyebabkan kelompok tertentu mendapat perlakukan berbeda dan terintimidasi.
"Pada dasarnya kami sudah muak dengan narasi perpecahan, dengan politik, dengan jargon aku Pancasila dan kamu khilafah. Padahal mereka ini saudara-saudara kita juga. Sementara mereka mempunyai pandangan berbeda mungkin tidak seperti yang digembar-gemborkan," tutur Indra.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty