Ngerinya Ramalan Kemenko Marves: Uni Eropa dan AS Bakal Resesi, Kemungkinannya Capai 100%!
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) melalui Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Septian Hario Seto menilai kondisi ekonomi global tahun depan akan menghadapi tantangan besar, yakni resesi.
Berdasarkan paparan hasil kajian, Seto mengatakan dalam satu tahun ke depan, probabilitas resesi akan terjadi di Uni Eropa adalah 100%, sementara Amerika Serikat (AS) 65%.
Baca Juga: Ancaman Resesi Global, Kemenko Marves: Investasi Asing Jadi Harapan Satu-satunya!
"Memang ini tidak terlepas dari tekanan ekonomi yang saat ini mereka alami," pungkas Seto, dalam Forum Investasi 2022, di Jakarta Selatan, Rabu (7/12/2022).
Seto juga memaparkan, hal ini dipengaruhi oleh beberapa skenario. Di antaranya seperti perang Rusia-Ukraina yang jadi konflik global, hubungan Uni Eropa dan AS dengan Tiongkok memburuk, hingga cuaca dingin memperparah krisis energi di Eropa.
"Pengusaha besar maupun kecil yang orientasinya ekspor ke Eropa, mungkin sudah mulai melihat ada pengurangan terkait dengan volume order dan segala macamnya," kata Seto.
Menurut Seto, skenario global ini juga turut jadi ancaman bagi Indonesia. "Ini memberikan berbagai macam ketidakpastian untuk kita tahun depan," pungkasnya.
"Meski begitu, saya kira dengan berbagai program reformasi oleh bapak presiden dari awal 2014 awal 2015 sampai saat ini, kita bisa melihat nanti menghasilkan banyak hal yang sangat signifikan," kata Seto.
Di tengah tantangan tersebut, Seto menjelaskan kondisi ekonomi domestik saat ini. Menurutnya, bagi Indonesia, sumber pertumbuhan ekonomi 2023 yang paling dapat diandalkan adalah melalui investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI).
Baca Juga: Ungkit Reshuffle Jokowi, Gigin Praginanto Curigai Aksi Bom Bunuh Diri Astanaanyar: Skenarionya...
"Karena kalau investasi PMDN (penanaman modal dalam negeri), saya kira tekanan suku bunga dari dalam negeri akan memberikan pressure kepada PMDN. Jadi, kita harap investasi FDI ini yang bisa kita tarik sebanyak mungkin," ujar Seto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Aldi Ginastiar