Program Pengembangan dan Inkubasi Koperasi UMKM Belum Menyentuh Sampai Pelosok Desa
Program pengembangan koperasi dan UMKM yang digaungkan pemerintah belum menyentuh sampai ke pelosok desa. Salah satunya koperasi produsen pakat dan pengrajin rotan alami dari Desa Balong, Kecamatan Gunung Purei, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan tengah.
Koperasi ini telah berdiri sejak 1999 dan mampu menghasilkan 3.000 produk kerajinan seperti tikar, topi, tas, dompet, gelang, dan masih banyak produk kerajinan yang dihasilkan, dengan pemasukan per tahunannya mencapai Rp 17 juta.
Baca Juga: Macam OJK, Pemerintahan Jokowi Siap Inisiasi Pembentukan Otoritas Pengawasan Koperasi
Saat ditemui Warta Ekonomi di Semsco, Jakarta, Kamis (8/12/2022), penggiat koperasi tersebut, Salmon, menuturkan dirinya berharap pemerintah dapat mendukung koperasinya agar lebih dapat berkembang. Dalam hal ini, diharapkan pemerintah dapat membantu dari segi pendanaan, penjualan, pembinaan, serta akses agar dapat melakukan ekspor.
"Kami minta dibantulah pendanaan penjualan itu aja yang kami minta. Untuk ekspor juga, karena selama ini kami hanya bisa menampung untuk penjualannya. Tetapi tidak tahu siapa yang ngepul," kata dia.
Salmon mengatakan, saat ini koperasinya baru membina dua UMKM. Selanjutnya, akan masuk 11 UMKM yang sedang dalam proses, agar ke depan produk yang diproduksi dapat dijual ke luar negeri.
Dia pun menuturkan, kendala lainnya yang dihadapi ialah masalah penampungan dan penjualan. Keterbatasan informasi dan jarak yang jauh dari pusat kota menjadi kesulitannya selama ini.
Saat ditanya apakah telah menggunakan e-commerce untuk menambah income penjualan, Salmon mengaku belum pernah karena tidak tahu cara penggunaannya.
Baca Juga: MenKopUKM: Koperasi dan UMKM Jadi Sumber Penguatan Perekonomian Indonesia
"Iya belum, iya belum pernah," ucapnya.
Dia mengharap koperasi produksinya dapat berkembang dan maju seperti layaknya koperasi-koperasi lainnya.
"Supaya kami bisa seperti layaknya keperasi yang sudah maju-maju juga menjadi harapan. Kami juga minta dibina," harapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: