Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat Politik UNAIR: Wajar Jika Moeldoko Menjadi Salah Satu Kandidat Capres 2024

Pengamat Politik UNAIR: Wajar Jika Moeldoko Menjadi Salah Satu Kandidat Capres 2024 Kredit Foto: KSP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik Univesitas Airlangga (UNAIR), Suko Widodo menyatakan wajar jika nama Moeldoko muncul sebagai salah satu kandidat Calon Presiden (Capres) di berbagai lembaga survei.

"Sangat wajar karena Moeldoko juga mempunyai pengaruh penting dalam pemerintahan saat ini," kata Suko di Surabaya, Minggu (11/12/2022).

Baca Juga: Semangat Transisi Energi, Bus Listrik Hasil Inovasi Moeldoko Kian Dicari!

Suko menuturkan partai membutuhkan sosok tegas, humanis, serta loyalis dalam segala bidang. Kriteria inilah, menurutnya, dimiliki oleh sosok Moeldoko sehingga mampu mendapatkan hati masyarakat.

"Pak Moeldoko salah satu menteri yang loyalis, sehingga mendapatkan kepercayaan besar dari Presiden Joko Widodo. Oleh kerena itu, pantas dalam hasil survei, nama Moeldoko masuk dalam kandidat Capres 2024," katanya.

Selain itu, di bidang sosial, Suko menerangkan Moeldoko juga memimpin organisasi besar Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI). Sebab itu, dia menilai wajar jika Moeldoko meraih hasil survei yang besar dan populer di masyarakat.

"Saat ini kan orang mulai menyeleksi dan menimbang-menimbang dari berbagai informasi, terlebih lagi kedinamisan politik saat ini membuat orang-orang bingung. Dari situlah orang-orang menentukan Pak Moeldoko sebagai kandidat calon presiden atas ketidakpercayaan publik terhadap calon dari sipil," terangnya.

Baca Juga: Bicara Mengenai Potensi Krisis Pangan, Moeldoko: Walau Punya Duit, Belum Tentu Bisa Beli Makanan

Diketahui nama Moeldoko meraup suara 14,7 persen dalam suvei Political Statistic (Polstat). Hal itu ditengarai bisa menjadi pertimbangan parpol-parpol dalam menentukan kader yang akan diusung menjadi calon presiden. Polstat merilis hasil survei pada Jumat, 2 Desember 2022.

Sehari kemudian, (3/12/2022) sosok Moeldoko juga ternyata mendapat perhatian cukup signifikan dari publik dalam survei Surabaya Research Syndicate (SRS). Sosok Moeldoko muncul saat responden ditanya di antara para menteri kabinet Jokowi, siapa menteri yang paling layak menggantikan sebagai presiden. 

"Untuk tokoh-tokoh papan tengah dan papan bawah, tingkat elektabilitas mereka relatif stagnan bahkan cenderung menurun. Satu-satunya tokoh yang mengalami kenaikan elektabilitas hanyalah Jenderal Moeldoko," kata Tony Perwira, peneliti senior SRS pada pers rilis, Sabtu, (3/12/2022).

Selain Polstat dan SRS, Survei Lembaga Klimatologi Politik (LKP) menemukan Moeldoko menjadi satu-satunya capres papan tengah dan papan bawah yang paling moncer perkembangan elektabilitasnya. 

Baca Juga: Geram Akan Aksi Bom Bunuh Diri Astana Anyar, Moeldoko Tegas: Hentikan Segala Ideologi Kekerasan!

Sebab itu bukan tak mungkin Moeldoko dapat menjadi 'kuda hitam' yang mengejutkan jelang Pilpres 2024 nanti dan menggeser dominasi capres papan atas. 

Hasil survey LKP disampaikan oleh Direktur Eksekutif LKP, Usman Rahman di Bandung Kamis, (8/12/2022). 

Berbeda dengan lembaga-lembaga survei lain, LKP melakukan riset tidak hanya kuantitatif, tapi juga kualitatif. Khususnya guna menilai tingkat kelayakan seorang tokoh untuk menjadi seorang capres sekaligus calon pemimpin nasional. 

LKP menetapkan 13 indikator kualitatif sebagai acuan kelayakan apakah seorang tokoh layak menjadi Presiden RI 2024-2029 atau tidak.

Baca Juga: Moeldoko Bicarakan Target Indonesia, 9 Juta Talenta Dibutuhkan Guna Kebut Transformasi Digital

Dari 13 indikator tersebut, berdasarkan survei LKP, Moeldoko mencapai nilai tertinggi dalam 9 (sembilan) indikator, unggul dari semua tokoh yang namanya selalu mewarnai dan  mendominasi survei kuantitatif.

Khusus mengenai gagasan-gagasan besar untuk bangsa dan negara, menurut kajian LKP, Moeldoko merupakan salah satu tokoh yang komitmen kebangsaannya sangat konsisten. Mulai dari isu-isu integritas teritorial, ancaman terorisme, radikalisme, keutuhan NKRI, toleransi beragama, hingga masalah character building bangsa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: