Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Geram Akan Aksi Bom Bunuh Diri Astana Anyar, Moeldoko Tegas: Hentikan Segala Ideologi Kekerasan!

Geram Akan Aksi Bom Bunuh Diri Astana Anyar, Moeldoko Tegas: Hentikan Segala Ideologi Kekerasan! Kredit Foto: KSP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengecam keras tindakan terorisme yang terjadi di Polsek Astanaanyar, kota Bandung, Jawa Barat, Rabu pagi (7/12/2022). Dia menegaskan, serangan bom bunuh diri tidak menguntungkan siapapun dan mencederai nilai kemanusiaan.

"Ini aktivitas yang merugikan. Bayangkan jika pelaku dan korbannya adalah keluarga kita,” tegas Moeldoko, di Jakarta, Rabu (7/12/2022)

Baca Juga: Moeldoko Bicarakan Target Indonesia, 9 Juta Talenta Dibutuhkan Guna Kebut Transformasi Digital

Seperti diketahui, aksi bom bunuh di Polsek Astanaanyar, kota Bandung, terjadi pada pukul 08.20 WIB.  Pelaku menerobos masuk ke tengah apel pagi dengan maksud melakukan serangan. Hingga siaran pers ini dikeluarkan, serangan bom bunuh diri mengakibatkan 2 orang meninggal dunia, yakni pelaku bom bunuh diri dan seorang anggota polisi. Sementara 2 anggota polisi lainnya luka-luka.

Menurutnya, peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astanaanyar menyadarkan semua pihak bahwa ideologi yang berlandaskan kekerasan tidak bermanfaat, baik untuk perjuangan ideologi maupun bagi kehidupan masyarakat.

“Hentikan segala ideologi kekerasan. Stop aksi bom bunuh diri. Apa untungnya bagi kita? Nggak ada, yang ada cuma merugikan semua,” seru Moeldoko.

Moeldoko juga meminta semua pihak untuk melihat dan memaknai peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar sebagai kejadian yang tidak berguna dan hanya membawa kerugian bagi semua masyarakat.

Kejadian itu, sambung dia, bukan sekedar kekerasan tapi juga peristiwa kemanusiaan yang solusinya tidak bisa menggunakan jalan tinggal.

Baca Juga: BNPT Kecolongan Terkait Bom Bunuh Diri Astana Anyar, DPR: Sudah Dibina Masih Melakukan Terorisme

"Kita perlu memperkuat modal sosial, keguyuban dan gotong royong sebagai peringatan dini untuk melihat lingkungan sekitar kita," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: