Amien Rais Ngaku Sudah Langganan Dapat Teror Politik Sebelum Penjegalan Partai Ummat, Helmi Felis: Pejuang Sejati!

Pegiat Media Sosial Helmi Felis menyoroti pernyataan Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais yang mengaku sering mendapat teror politik sebelum partainya dijegal di Pemilu 2024.

Menurut Amien, teror politik itu tak jarang menyebabkan nyawanya dan keluarga terancam. Atas hal itu, Helmi Felis menyebut sang Eks Ketua MPR sebagai pejuang sejati yang tetap sabar menghadapi persoalan.

Baca Juga: Partai Ummat Nggak Lolos Jadi Peserta Pemilu Gegara Ngomporin People Power? Amien Rais Buka-bukaan: Saya Sudah Tua!

"Amien Rais orang sabar yang tidak cengeng. Pejuang sejati.! Ditembak, diteror lewat anak, segala macam intimidasi, sampai ujungnya Partai Ummat dijegal. Sebuah kisah luar biasa dari busuknya politik Indonesia. Panjang umur Pak Amien," tulis Helmi Felis melalui akun twitternya, @HelmiFelis_, Minggu (18/12/2022).

Sebelumnya, Amien Rais melalui kanal YouTube Karni Ilyas Club menceritakan soal kecelakaan lalu lintas yang dialami anak sulungnya, Hanafi Rais, tahun 2020 silam.

"Jadi dua tahun yang lalu Hanafi, waktu itu Ketua Fraksi PAN di DPR, dia di Komisi I, itu pulang dari Jogja. (Sekitar) jam 11 malam dia telepon ke istrinya. Dia nyebut, 'Bunda, sepertinya saya dikuntit dua mobil sejak dari Semarang'," kata Amien, dikutip pada Sabtu (17/12/2022).

Lalu setibanya di Cikampek, Toyota Alphard yang ditumpangi Hanafi bertemu dengan dua truk besar. Saat itulah kecelakaan terjadi, di mana kendaraan yang ditumpangi putranya terlibat kecelakaan beruntun dengan truk tersebut sampai menyebabkan mobilnya terbelah dua.

"Hanafi masuk, lalu ini (menabrak), sehingga mobil Hanafi terpotong jadi dua. Kebetulan dia tidak pakai seatbelt, ya seperti ada musibah besar, sampai berapa bulan itu di rumah sakit," ujar Amien.

Baca Juga: Amien Rais Bongkar Habis! Ternyata Gegara Masalah Video yang Buat Partai Ummat Nggak Lolos Jadi Peserta Pemilu

"Saya kira itu adalah warning, 'Amien Rais, look, your son is passed away, has died'. Mungkin begitu, supaya saya terguncang," lanjutnya.

Kasus kecelakaan beruntun sebesar itu tentu langsung diselidiki kepolisian. Namun korps bhayangkara ternyata kesulitan mengusutnya karena perkara CCTV.