Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Era Jokowi Makan Korban Jiwa, Pengamat: Publik Prihatin dengan Proyek Ini!

Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Era Jokowi Makan Korban Jiwa, Pengamat: Publik Prihatin dengan Proyek Ini! Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung memakan korban jiwa. Kecelakaan kereta teknis proyek ini mengakibatkan 2 nyawa yang diketahui WNA China dan beberapa orang lainnya luka-luka.

Mengenai insiden ini, Pakar Kebijakan Publik dan Ekonom Narasi Institute Achmad Nur Hidayat angkat suara. Menurutnya, insiden proyek kerjasama Indonesia dan China ini buat publik prihatin.

“Kejadian tersebut membuat publik prihatin atas kejadian kecalakaan tersebut,” ujar Achmad melalui keterangan resmi yang diterima wartaekonomi.co.id, Selasa (20/12/22).

Keprihatinan bukan saja mengenai jatuhnya korban jiwa, tetapi juga terkait proyek ini yang ditentang sejumlah kalangan.

Baca Juga: Program Anies Baswedan yang Ditenggelamkan Rezim Heru 'Orangnya Jokowi' Ternyata Punya Manfaat yang Nggak Main-main, Pengamat: Konyol!

Achmad menjelaskan penolakan terkait sumber dana yang awalnya pemerintah sebut tak menggunakan anggaran negara, tetapi pada akhirnya menggunakan juga.

“Pembangunan ini dikatakan banyak tokoh tidak perlu bahkan akan membebani keuangan negara. Dan betul saja kerjasama yang awalnya dikatakan tidak menggunakan anggaran negara ini melainkan swasta Indonesia dan Cina namun ditengah jalan kemudian pembangunan kereta api cepat ini menggunakan anggaran negara yang disetujui presiden Jokowi,” jelasnya.

Ia juga menyinggung soal soal banyaknya TKA yang jadi pekerja di proyek ini.

Achmad menilai insiden tewasnya dua TKA ini harus jadi momentum pemerintah meninjau kembalo proyek ini.

Baca Juga: Nggak Kenal Kata Istirahat Menyerang Pakai Isu 'Politik Identitas', Refly Harun Heran dengan Pembenci Anies Baswedan: Aneh!

“Dengan kejadian kecelakaan ini menjadi momentum untuk meninjau ulang proyek ini. Karena belum apa apa proyek ini sudah memakan korban,” ungkapnya.

Kalau perlu, Achmad menegaskan proyek ini dibatalkan saja jika memang tak menguntungkan.

“Bila perlu proyek ini mesti dibatalkan karena dari berbagai dimensi proyek ini memang tidak layak,” tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: