Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Reshuffle Menguat, NasDem Segera Out? Mengutip Istilah PDIP: Saatnya Cabut 'Duri dalam Daging' di Kabinet

Reshuffle Menguat, NasDem Segera Out? Mengutip Istilah PDIP: Saatnya Cabut 'Duri dalam Daging' di Kabinet Kredit Foto: PUPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sinyal reshuffle menguat, pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menjawab pertanyaan awak media di sela meresmikam bendungan di Ciawi, Bogor, kemarin jadi bukti kuat.

Saat ditanya apakah akan ada reshuffle dalam waktu dekat, Jokowi menjawab, "Mungkin." Soal waktunya, mantan Wali Kota Solo itu belum mau membukanya. "Ya nanti," ucapnya.

Baca Juga: Dengar Kabar 'Banyak Menteri' Kena Reshuffle, Politikus PKB: Siapa Saja? Hanya Tuhan dan Jokowi yang Tahu

Sebenarnya, isu reshuffle makin kencang berembus usai Partai NasDem, salah satu anggota koalisi pendukung pemerintah, melakukan deklarasi mengusung Anies Baswedan sebagai capres, awal Oktober lalu.

Salah satu yang paling kencang mengkritik NasDem dan mendorong adanya reshuffle kabinet adalah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Dalam bahasa isyarat, Hasto menyebut keputusan NasDem itu membuat "biru sudah lepas dari koalisi", dan di lain kesempatan sebagai "duri dalam daging".

Dorongan agar NasDem keluar dari koalisi sebelum Jokowi mendepaknya dari kabinet makin kencang usai salah satu kadernya melemparkan pernyataan kontroversial. Dia adalah Zulfan Lindan. Saat itu, dia menyebut Anies Baswedan yang merupakan capres dari NasDem merupakan antitesa Jokowi.

Meskipun NasDem menegaskan itu sebagai sikap pribadi dan menjatuhkan sanksi kepada Zulfan, tensi politik kala itu cukup panas. Para elite dari parpol koalisi pendukung pemerintah ramai-ramai mengkritik NasDem yang dianggap bermain di dua kaki.

Lantas, apakah kali ini reshuffle bakal benar terjadi? Sejumlah kader dari pendukung pemerintah menyambut baik sinyal tersebut. Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, menyerahkan sepenuhnya urusan reshuffle kepada Jokowi. Kata Djarot, PDIP menghormati dan mendukung bila presiden ingin melakukan evaluasi para anak buahnya di kabinet.

"Supaya apa? Supaya ada satu darah baru yang segar, yang bisa mendukung penuh kebijakan Pak Jokowi untuk menuntaskan janji-janji kampanyenya," kata Djarot di Menteng, Jakarta, kemarin.

Sementara itu, Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, menilai pernyataan Jokowi soal reshuffle ini sebagai menguatnya kocok ulang kabinet. Ia memprediksi, reshuffle akan digelar dalam waktu dekat, yaitu di awal tahun, antara Januari sampai Februari.

Melihat situasi politik terkini, kata dia, sangat mungkin menteri yang berasal dari NasDem akan dicopot Jokowi. Apalagi, NasDem dianggap sudah tidak sejalan dengan Jokowi alias duri dalam daging.

Baca Juga: Pamer Prestasi Dua Menteri Nasdem di Tengah Isu Reshuffle, Irma Suryani ke Djarot PDIP: Jangan Asal Bunyi!

Selain itu, menurutnya, para menteri dari NasDem memang patut dilakukan evaluasi, seperti Menteri Pertanian, Menteri Komunikasi dan Informatika yang dianggap gagal menjalankan tugasnya selama 3 tahun lebih.

"Saya menilai keduanya memang sangat layak dicopot dari posisi menteri. Selain itu, Jokowi memang ingin melakukan rotasi terhadap menterinya dan menempatkan sosok yang dianggapnya perlu untuk diposisikan dalam kabinetnya," kata Fernando, saat dikontak Rakyat Merdeka, tadi malam.

Menurut dia, dengan reshuffle ini Jokowi kemungkinan akan memasukkan Andika Perkasa yang baru saja pensiun sebagai Panglima TNI.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: