Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rontoknya Nasdem Ditinggal Kadernya Gegara Anies

Rontoknya Nasdem Ditinggal Kadernya Gegara Anies Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pasca deklarasi dukung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden (Capres), satu persatu elite Partai NasDem mundur.

Terbaru, Siswono Yudo Husodo. Dia menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan NasDem. Dengan mundurnya Siswono, NasDem rotok sebelum bertanding.

Kabar keluarnya Siswono sudah beredar dari kemarin pagi. Saat dikonfirmasi, Siswono tidak membantah.

“Saya telah mengundurkan diri," ungkapnya, kemarin.

Mundurnya Siswono menambah daftar elite Partai NasDem yang mundur. Di antaranya; Ketua Departemen Bidang UMKM DPP Partai NasDem Niluh Djelantik, Ketua DPW Gerakan Restorasi Pedagang dan UMKM NasDem Sulawesi Utara Fredriek 'Didi Roa' Lumalente, serta Wakil Ketua Bidang Hubungan Eksekutif di DPW NasDem Bali Anak Agung Ngurah Panji Astika.

Menanggapi itu, Sekjen NasDem, Johnny G Plate menganggap, Siswono seorang politisi senior, yang sudah mengikuti politik dari generasi ke generasi.

Sejak mahasiswa, Siswono sudah berkecimpung di era Orde Lama. Sementara di Orde Baru, ia diamanahkan sebagai menteri negara perumahan dan menteri transmigrasi.

Hanya saja, Johnny belum secara langsung berbicara dengan Siswono. "Saya sudah coba hubungi Pak Sis, tapi belum bisa berkomunikasi. Karena tidak ada surat resmi dan tidak ada komunikasi lisan ke kami," ungkapnya.

Apakah karena beda pandangan politik menuju Pemilu 2024? Johnny tidak menjawab dengan lugas.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai kurang tepat, jika mundurnya Siswono dikaitkan dengan deklarasi NasDem terhadap Anies Baswedan.

Menurutnya, ada faktor lain di luar NasDem yang tengah bermanuver. Salah satunya membujuk atau memprovokasi agar mundur. Terutama, dari kalangan kader elite NasDem.

Menurut Dedi, NasDem harus konsisten dengan keputusannya, dan ini akan menjadi pertarungan yang menarik. Kalau sampai NasDem mengundurkan diri dalam kontestasi ini, maka kontestasi tidak memiliki poros yang bersebrangan.

"Anggap saja ketika Ganjar Pranowo, Puan Maharani, Prabowo Subianto, atau Airlangga Hartarto maju, maka mereka tidak memiliki rivalitas yang jelas. Rivalitas yang jelas itu Anies dan kelompok yang tidak Anies," jelas Dedi, tadi malam.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: