Siasat Presiden Jokowi dan Alasan Kenapa Ingin Ganti Kader Nasdem dengan Kader Perindo dalam Reshuffle Kabinet
“Lah bagi istana itu soal pragmatis ada urusan dengan value di situ siapa yang mampu untuk menambahkan suara dan uang itu pasti direkrut oleh istana tuh, jadi udah diterima saja,” tambahnya.
“Ini bukan risalah karena ada ide ini itu, tapi ya semata karena sedang dagang sapi aja itu atau dagang kodok,” ungkapnya.
Lebih lanjut, kata Rocky, saat ini Jokowi butuh alat, yakni media. Sementara Hary Tanoe sebagai pemilik korporasi media punya itu.
“Jadi kira-kira dalam pikiran Pak Jokowi, dia butuh peralatan. Dan Hary Tanoe kuasai itu,” pungkasnya.
“Jadi kasak-kusuk tentang menteri itu nggak lagi didasarkan pada kapasitas tapi pada kecemburuan-kecemburuan politik,” terang Rocky.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty