Siasat Presiden Jokowi dan Alasan Kenapa Ingin Ganti Kader Nasdem dengan Kader Perindo dalam Reshuffle Kabinet
Pendiri Setara Institute sekaligus pengamat politik, Rocky Gerung mengatakan pemilihan menteri pengganti dalam reshuffle kabinet tidak semata-mata karena keahlian atau kemampuan kerja.
Rocky mengatakan pilihan Presiden Jokowi di dalamnya sudah terdapat siasat dan alasan politis.
Sebelumnya diberitakan, bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaruh sinyal bakal merombak jajaran pembantunya di kabinet jelang Pilpres 2024.
Kuat dugaan menteri-menteri yang berasal dari Partai NasDem yang sekarang berseberangan dengan pemerintah, bakal dicopot atau diberhentikan.
Bidikan pertama yang paling santer adalah pergantian Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dengan Tuan Guru Bajang (TGB).
Diketahui, eks Gubernur NTB ini adalah kader Perindo. Dan menurut Rocky pasti Presiden punya siasat mengapa memilih kader dari partai yang tidak masuk pemerintahan.
“Tuan Guru Bajang di Perindo jadi menteri pertanian menurut saya satu nggak masuk akal ini,” kata dia melansir dari Rocky Gerung Official, Rabu (28/12/22).
“Kenapa? Ya satu tentu saja karena kompetensi dia, Muhammad Zainul Majdi ini kan aslinya sebagai ahli Tafsir Alquran tuh. Kalau ngurusin pertanian tidaklah,” kata dia.
Terlebih kata Rocky, Ketua Perindo yaitu Hary Tanoesoedibjo pernah tergabung dalam partai Nasdem.
“Udah pada kirim-mengirim sinyal tuh jadi pasti Nasdem akan sakit hati, itu kok pernah kita usir dari Nasdem, gampangnya begitu kira-kira, malah dipanggil lagi sama Istana,” jelas dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty