Tak Memiliki Ikatan, Bau Aroma NasDem Bakal Khianati Anies Baswedan: Maaf Saya Bocorin...
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyoroti bagaimana tak adanya deklarasi koalisi dari Partai NasDem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera.
Dirinya menduga bahwa hal tersebut merupakan sinyal kuat bahwa Anies Baswedan tak akan menjadi calon presiden di Pilpres 2024.
Baca Juga: Puan Maharani Tak Punya Kesempatan, Ganjar Ternyata Memang Lawannya Anies: Yang Milih Emosional!
Awalnya Fahri menunjukkan bagaimana tak adanya manuver yang jelas maupun keras dari sejumlah partai politik di tanah air.
"Yang akan meneruskan gagasan Pak Jokowi soal Ibu Kota, bicara secara lantang. Yang menolak juga (bicara secara lantang), jangan diam-diam. Sekarang ini kan diam-diam," kritik Fahri di kanal YouTube HAS Creative, dikutip pada Minggu (1/1/2023).
Pembicaraan itu jadi penuh nuansa sindiran dan diduga bermuara pada pembahasan soal nasib Anies di Pemilu 2024.
"Berarti bagus dong kalau yang biru tua itu terang-terangan (deklarasi)? Kan udah terang-terangan dideklarasikan," ujar Mamat, yang diduga merujuk kepada Partai NasDem dan Anies.
Baca Juga: Nyindir Tajam Ganjar Pranowo, Loyalis Anies Baswedan: Alhamdulillah Semarang Dikepung Banjir...
"Tapi nggak ada ikatan," sanggah Fahri, lalu membocorkan dugaannya. "Kalau dugaan saya nih, maaf ya saya bocorin, nggak jadi."
Fahri menilai seharusnya para kandidat capres bertarung gagasan terlebih dahulu sebelum partai-partai politik membentuk koalisi. Sehingga koalisi yang terbentuk bukan sekadar untuk mendukung ketokohan atau paham kelompok tertentu, melainkan untuk memperjuangkan gagasan.
Baca Juga: Jokowi Ternyata Main Aman, Jadwal Pembersihan NasDem Dibaca Habis-habisan: Saat Anies Sudah...
Menurut Fahri, sebaiknya pencalonan presiden dilakukan dalam tiga tahap yang sekaligus dapat mencegah politik uang. Awalnya adalah dengan diberinya izin setiap partai politik untuk mengajukan capresnya sendiri yang sekaligus menjadi juru bicara.
"Tahap satu kita bicara identitas dan visi misi partai. Tahap dua gimana dia menyelesaikan masalah dari masalah yang ada solusinya apa. Tahap ketiga baru calonmu siapa," jelas Fahri.
Baca Juga: Ganjar Turun Langsung Tangani Banjir, Anies Jadi Kena Nyinyir: Dia Bukan Gubernur Penata Kata!
"Kalau jubirnya sudah ada, berarti kan calonnya sudah ada. Maka calon lah yang akan membawa, sosialisasi kepada masyarakat. Enak, rakyat nonton jadi cerdas, 'Oh begitu gunanya. Oh jadi kita milih ini bukan karena dikasih sembako. Kita milih ini bukan karena serangan fajar ya. Kita milih ini bukan karena satu kelompok sama kita'. Bukan. Tapi dari gagasan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement