Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sepanjang 2022 PLN Klaim Berhasil Lakukan Co-Firing dengan Hasilkan 575,4 GWh

Sepanjang 2022 PLN Klaim Berhasil Lakukan Co-Firing dengan Hasilkan 575,4 GWh Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menekan emisi karbon, PT PLN (Persero) mengklaim berhasil menggunakan biomassa sebagai subtitusi dari batu bara yang digunakan pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) atau co-firing

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan sepanjang 2022 ini PLN mengimplementasikan teknologi co-firing ini di 36 lokasi PLTU dari target 35 lokasi.

Darmawan menyebut program co-firing PLN mampu memproduksi energi bersih sebesar 575,4 GWh dan berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 570 ribu ton CO2 dengan memanfaatkan biomassa sebanyak 542 ribu ton.

Baca Juga: Terungkap Rahasia Keberhasilan Transformasi Hijau di Tubuh PLN

"Implementasi co-firing akan memberikan dampak terhadap penurunan emisi karbon dan gas rumah kaca. Ini merupakan bagian dari ekosistem listrik kerakyatan yang melibatkan masyarakat dalam penyediaan biomassa sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat," ujar Darmawan dalam keterangannya, Senin (2/1/2023).

Lanjutnya, tak sekadar memanfaatkan biomassa saja, untuk menjamin keberlangsungan pasokan, PLN telah membangun rantai pasok biomassa. Mulai tahap perencanaan, pembangunan, pengelolaan biomassa plant sampai dengan komersialisasi di PLTU PLN. 

Adapun biomassa yang saat ini dipergunakan ada lima jenis, yaitu serbuk gergaji, serpihan kayu, cangkang sawit, bonggol jagung, dan bahan bakar jumputan padat.

Program co-firing ini sendiri sudah berhasil dilakukan dengan kolaborasi pemanfaatan sampah bersama 12 Pemda di seluruh Indonesia dan enam proyek Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) juga sudah meluncur dan beroperasi di tahun 2022.

"Kami menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Termasuk pemerintah daerah untuk pemanfaatan sampah serta Perhutani untuk pemanfaatan tanaman energi atau serbuk kayu. Kerja sama dengan masyarakat dan berbagai pihak lainnya lakukan untuk pemanfaatan jenis biomasa seperti serbuk gergaji, sekam padi, bonggol jagung dan cangkang sawit," ujarnya. 

Lanjutnya, dalam menuju transisi energi bersih, PLN tidak berjalan sendiri. PLN  berkolaborasi dengan melakukan pemberdayaan masyarakat. Program ini memberikan dampak yang luar biasa bagi PLN, lingkungan, dan masyarakat.

"Melalui program ini, kami tidak hanya bermaksud mengganti batu bara dengan biomassa, tetapi juga membangun rantai pasok biomassa yang andal dengan melibatkan masyarakat. Sehingga dalam penyediaannya memiliki dampak ekonomi untuk masyarakat secara langsung," ungkapnya.

Kehadiran program ekonomi kerakyatan co-firing dinilai sebagai langkah nyata PLN menjawab persoalan global. Mewujudkan Indonesia yang bersih dan mandiri energi. Meningkatkan kapasitas nasional dengan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: