Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saling Serang Kubu PDIP dan NasDem Sejak Jokowi Sinyalkan Reshuffle Makin Panas, Benarkah Anies Penyebabnya?

Saling Serang Kubu PDIP dan NasDem Sejak Jokowi Sinyalkan Reshuffle Makin Panas, Benarkah Anies Penyebabnya? Ketua DPR Puan, Surya Paloh, Megawati | Kredit Foto: Dok. Instagram Puan Maharani

"Juga terkait dengan partai NasDem yang sudah mendahului mendeklarasikan calon presidennya," ucap Djarot.

Ucapan senada juga disampaikan oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Menurut dia, sikap Nasdem di DPR RI berubah setelah partai tersebut mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presidennya.

Baca Juga: Anies Baswedan Berhasil ‘Buat Gaduh’ Kabinet, Menteri-menteri Nasdem Terancam ‘Didepak’

Menurut Hasto, manuver Nasdem tersebut mengganggu soliditas partai-partai pendukung pemerintahan Jokowi-Maruf.

"Kami menerima laporan-laporan juga dari DPR bahwa pasca pengumuman Anies Baswedan oleh partai tersebut memang ada beberapa perubahan-perubahan policy yang ada di DPR," kata Hasto di kantor pusat DPP PDIP, Selasa (3/1/2023).

Partai Nasdem angkat suara

Melihat dinamika politik yang berkembang di seputaran isu reshuffle yang kian menjalar kemana-mana, Sekjen Nasdem Johnny G Plate meminta agar tidak ada pihak-pihak yang membuat gaduh.

Sebab menurut dia, perombakan kabinet merupakan hak prerogatif presiden yang tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun.

Ia juga menyindir politisi PDIP yang meminta menteri Nasdem mundur dari kabinet layaknya bertindak seperti presiden.

Plate juga menegaskan Nasdem akan selalu mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, baik di eksekutif maupun di parlemen.

"NasDem terus memberikan dukungan pada pemerintah dan tidak akan menjadi desertir politik. Dan akan tetap konsisten dengan sikap memberikan dukungan penuh pada Pemerintahan pak Jokowi-Maruf," katanya pada awak media.

Baca Juga: Bukan Karena Isu Politik, PDIP Minta Menteri-menteri Nasdem Harus Mundur Karena Masalah Ini…

Ia juga menyindir supaya tidak ada politikus yang berupaya memengaruhi hak prerogatif presiden dalam perombakan kabinet ini.

"Jangan sampai ada 'presiden-presiden' mendadak di republik ini. Presiden dadakan yang mencoba berasumsi dirinya sebagai presiden atau memengaruhi presiden," katanya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: