Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bawa-bawa Kinerja dan Loyalitas, Elite Megawati Makin Keras Desak NasDem Tinggalkan Kabinet Jokowi!

Bawa-bawa Kinerja dan Loyalitas, Elite Megawati Makin Keras Desak NasDem Tinggalkan Kabinet Jokowi! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politikus PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul turut bersuara terkait dengan isu perombakan kabinet yang akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.

Dirinya mendukung hal tersebut bahkan terang-terangan memberikan saran kepada elite dari Partai NasDem.

Baca Juga: Disabarin Malah Ngelunjak, Sikap Rizal Ramli Buat Kemarahan Menterinya Jokowi Memuncak: Tiap Hari...

Menurutnya, mereka sebaiknya mundur dari jabatan menterinya sebelum dicopot sendiri oleh Jokowi.

Tak hanya itu, Ruhut juga mengungkit bagaimana partai tersebut telah melanggar etika dalam berkoalisi jelang Pilpres 2024.

“Sudah mundur saja, sebelum dicopot apalagi melanggar etika berkoalisi,” ujar Ruhut melalui cuitannya di Twitter, Kamis (5/1/2023).

Sentilan Ruhut, didasarkan pada pernyataan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat. Dua menteri tersebut diketahui telah dievaluasi oleh Jarot, sebagai anggota komisi IV DPR RI.

Baca Juga: Mencekam! Panda Ceritakan Momen Opung Luhut 'Ancam' Elite Megawati: Aku Sudah Biasa Ngabisin Orang!

“Sudah jelaskan, kedua Kementerian tersebut mitra Mas Jarot di DPR RI Komisi IV jadi alasannya sangat tepat eh partai pendukung ga’benar sensitif langsung kebakaran jenggot,” ujarnya.

Pernyataan Djarot dimaksud, yakni saat mantan Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta itu ditanya soal wacana reshuffle menteri Indonesia maju.

Jarot ingin seluruh menteri dari Jokowi solid dan loyal kepada kepala negara tersebut, khususnya visi dan misinya.

Baca Juga: Diterpa Isu Bakal Berkhianat ke Koalisi Perubahan, Demokrat Langsung ‘Teriak’: Kami Bersama Mas Anies!

“Kabinet Indonesia maju itu betul-betul solid. Seluruh pembantu presiden itu harus loyal kepada presiden. Mereka harus jadi die hard nya presiden,” ujar Jarot, dikutip fajar.co.id dari video yang diunggah Ruhut.

Jarot bilang, sebelumnya dirinya telah menyampaikan kepada Komisi IV, bahwa kedua menteri dimaksud memang perlu dievaluasi.

Salah satu contohnha soal swasembada pangan. Preside kayabdia ingin memenuhi kedaulatan pangan. Tapi ternyata produksi tidak mencukpi, sehingga harga beras naik dan mesti impor.

“Padahal prinsipnya adalah Pak Jokowi ingin membangun kedaulatan pangan,” jelas Jarot.

Baca Juga: Kinerja Buruk, Menteri-menteri dari Nasdem akan Didepak dari Kabinet Jokowi, Pengamat Sebut Bukan Ini Alasan Utamanya

“Menteri adalah pembantu presiden. Maka dari itu kita tunggu saja, dan Pak Jokowi sudah memberikan sinyal bahwa ‘reshuffle itu kalau saya pasti akan saya lakukan. Pasti!’, ” punggkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: