Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Donald Trump: Menang Presiden, Kartel Narkoba Bakal Lenyap dari Amerika

Donald Trump: Menang Presiden, Kartel Narkoba Bakal Lenyap dari Amerika Kredit Foto: Instagram/Donald Trump
Warta Ekonomi, Washington -

Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pada Kamis (5/1/2023) bahwa dia telah membuat rencana untuk melawan kartel narkoba jika dia terpilih sebagai presiden.

"Kartel narkoba mengobarkan perang terhadap Amerika - dan sekarang saatnya bagi Amerika untuk berperang melawan kartel. Kartel narkoba dan sekutu mereka dalam pemerintahan Biden memiliki darah jutaan yang tak terhitung jumlahnya di tangan mereka. Jutaan dan jutaan keluarga dan orang-orang sedang dihancurkan. Ketika saya kembali ke Gedung Putih, gembong narkoba dan pengedar narkoba yang kejam tidak akan pernah tidur nyenyak lagi," kata Trump dalam pesan video.

Baca Juga: Miliarder Pendiri Home Depot Sebut Joe Biden Sebagai Presiden Terburuk: Saya Tidak Menyesal Mendukung Donald Trump

Sebuah pernyataan yang menyertai video tersebut mengatakan Trump akan menggunakan pendekatan kontra-terorisme.

"Ketika Joe Biden bersiap untuk melakukan perjalanan pertamanya ke perbatasan selatan yang sengaja dia hapus, Presiden Trump mengumumkan bahwa ketika dia menjadi presiden lagi, itu akan menjadi kebijakan resmi Amerika Serikat untuk menjatuhkan kartel narkoba seperti yang kita lakukan. menjatuhkan ISIS [kelompok teroris Negara Islam yang dilarang di Rusia]," kata pernyataan itu.

Organisasi kriminal transnasional telah menjadi ahli dalam menghindari larangan penegakan hukum dan memfasilitasi operasi penyelundupan narkoba di perbatasan AS. Pada Tahun Fiskal 2021, pejabat perbatasan AS menyita 221.000 pon narkoba --peningkatan hampir 40% dari Tahun Fiskal 2019.

Sebelumnya, Presiden Joe Biden mengatakan dia akan mengunjungi El Paso, Texas pada hari Minggu dalam perjalanan pertamanya ke perbatasan selatan sejak menjabat setelah Gedung Putih merilis rencana untuk mengatasi krisis imigrasi.

Gedung Putih mengatakan langkah-langkah baru itu termasuk mengizinkan hingga 30.000 migran dari Venezuela, Nikaragua, Kuba, dan Haiti setiap bulan, selain 20.000 dari negara lain di Amerika Latin dan Karibia dari 2023 hingga 2024.

Amerika Serikat telah mengalami dua tahun berturut-turut pemecahan rekor penyeberangan ilegal ke wilayahnya sejak Biden menjabat pada Januari 2021. Lebih dari dua juta penyeberangan ilegal ke Amerika Serikat tercatat pada tahun fiskal 2022, menurut data Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: