Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Baik Mundur Atau Ditendang Jokowi, NasDem Sama-sama Bakal Untung Kata Boni: Narasi Dizalimi Bisa Digoreng

Baik Mundur Atau Ditendang Jokowi, NasDem Sama-sama Bakal Untung Kata Boni: Narasi Dizalimi Bisa Digoreng Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Isu reshuffle kabinet yang belakangan disinggung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat Partai NasDem ikut disorot karena disinyalir kader menterinya akan menjadi target ditendang dari pemerintahan. Hal ini pun dianalisis oleh Pengamat politik Boni Hargens.

Ia menulai, keluarnya NasDem dari jajaran pemerintah justru membawa keuntungan dan nilai tambah meski saat ini partai besutan Surya Paloh ini dihadapan pada dua pilihan sulit, yaitu mengundurkan diri atau menunggu dua menterinya didepak oleh Jokowi.

Baca Juga: Reshuffle Sepenuhnya di Tangan Presiden, PDIP Ngapain Ikut Cawe-cawe, Apakah Karena Sejarah Djarot dan Anies?

"Kalau mengeluarkan diri dia bisa dapat nilai plus, NasDem dianggap partai yang punya integritas, publik akan angkat topi," ujar Boni seperti dikutip melalui tayangan Indonesia Lawyers Club pada Minggu (8/1/2023).

Namun, jika Surya Paloh dan kawan-kawan memilih untuk menunggu dua menterinya didepak dari kabinet, maka NasDem juga bakal memperoleh keuntungan, yakni mendapatkan simpati karena partainya 'dizalimi' oleh pemerintahan.

"Tetapi NasDem juga bisa berpikir begini, 'Kalau kami mengundurkan diri tidak ada poin plusnya'. Kenapa nggak ada poin plus? 'Ya karena kalau kami dikeluarkan bukan mengundurkan diri kami dizalimi'. Nah, penzaliman ini yang laris dalam tradisi politik kita," terang Boni.

Boni Hargens mengungkapkan bahwasanya NasDem bakal kecipratan keuntungan untuk memperoleh suara jika saja untuk legowo dua menterinya didepak dari kabinet.

"Itu bisa digoreng jadi politik untuk memenangkan capres dari NasDem di Pemilu berikutnya gitu," kata Boni.

Baca Juga: Maruf Amin Soal Heboh Reshuffle Kabinet: Tunggu Saja!

Pada kesempatan ini, pengamat politik ini mengujarkan jika Jokowi memang sudah seharusnya mempertimbangkan ulang soal reshuffle kabinet yang disebut-sebut bakal segera dilaksanakan pada awal tahun 2023 ini.

"Saya kira memang perlu presiden pertimbangkan soal reshuffle ini," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: