Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang F1 2023, Ferrari Putus Hubungan dengan Sponsor Kripto

Jelang F1 2023, Ferrari Putus Hubungan dengan Sponsor Kripto Kredit Foto: Unsplash/Jeremy Bezanger
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tim balap dari pembuat mobil mewah Ferrari, Scuderia Ferrari yang telah tergabung dalam daftar tim balap Formula One (F1) kini memutuskan untuk memutus kemitraan dengan sponsor kriptonya, yaitu Velas Blockchain yang telah dimulai pada tahun 2021 dengan dukungan yang ditetapkan sebanyak US$30 juta pertahun.

Dilansir dari Cointelegraph pada Senin (9/1/2023), kesepakatan dengan Velas sebelumnya ditujukan untuk meningkatkan keterlibatan penggemar melalui nonfungible token (NFT) dan inisiatif bersama lainnya.

Namun, berdasarkan laporan dari RacingNews565, alasan dari pemutusan kemitraan adalah karena tim Scuderia Ferrari memutuskan untuk tidak mematuhi klausul yang mengizinkan Velas membuat gambar NFT.

Baca Juga: Eksekutif Bank Sentral Eropa Desak Pengembangan CBDC demi Kebaikan Kripto dan Konsumen

Tidak hanya keluar dari kesepakatan kemitraan multi-tahunan dengan Velas Blockchain, diketahui Ferrari juga memutus kemitraan dengan raksasa manufaktur chip Snapdragon yang mengakibatkan kerugian kumulatif mencapai US$55 juta menjelang musim 2023 ini.

Sebenarnya tidak hanya Ferrari yang memutus hubungan kemitraan dengan sponsor kripto, Mercedes pun pada November 2022 lalu menangguhkan  kemitraannya dengan pertukaran kripto FTX yang telah mengakibatkan perusahaan merugi sampai US$15 juta.

Kepala tim dan CEO Tim F1 Mercedes-AMG Toto Wolff pernah memperingatkan kepada tim balap lain bahwa mereka dapat mengalami hal serupa.

Namun sebenarnya, Cointelegraph menyebutkan bahwa hubungan antara F1 dan ekosistem kripto telah melampaui dari sekadar kemitraan karena pada Oktober lalu Formula One mengajukan merek dagang "F1" karena adanya rencana untuk mendirikan pasar online untuk cryptocurrency, token meta, koleksi digital, koleksi kripto, dan NFT. Karena meskipun pasar tengah mengalami kelesuan, proyek Web3 memimpin untuk memperkuat interaksi antara penggemar dan liga olahraga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: