Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Cuma Berani Ambil Risiko, Gita Wirjawan Ungkap Hal Penting Ini Jika Ingin Menjadi Pengusaha!

Bukan Cuma Berani Ambil Risiko, Gita Wirjawan Ungkap Hal Penting Ini Jika Ingin Menjadi Pengusaha! Kredit Foto: Instagram/Gita Wirjawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seorang Gita Wirjawan saat kecil sempat bercita-cita menjadi musisi. Namun, siapa sangka hari ini ia menjadi sosok yang menginspirasi banyak orang karena kecakapannya dan kecerdasannya yang pernah membuatnya menjadi Menteri Perdagangan di Era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2011-2014).

Pria lulusan Harvard ini juga pernah struggle dalam hidup di Negeri Paman Sam. Mulai dari menjadi pelayan, tukang cuci piring sampai bermain piano pun dilakukannya.

Dalam video YouTube CXO Media yang bertajuk "NSS Ep.14 - Gita Wirjawan: Sempat Menjadi Pelayan Restoran, Ini Dia Endgame Pak Gita", Gita bercerita pengalamannya yang 'banting stir' menjadi pengusaha setelah sukses menjadi bankir di JP Morgan pada tahun 2008.

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Jian Jun, Miliarder Wanita Asal China Pembuat Filler Wajah untuk Kecantikan

Hal yang menggerakkan Gita untuk menjadi pengusaha adalah karena ia sering bertemu dan membantu banyak pengusaha. Karena itulah Gita membentuk perusahaan investasi.

Menurut Gita, seseorang yang ingin menjadi pengusaha harus bisa berani mengambil risiko dan mengelilingi dirinya dengan orang-orang yang mampu mengisi kekurangannya.

Terlebih di era digitalisasi ini, banyak hal bisa menjadi ladang bisnis. Bahkan, Gita memprediksi bahwa manusia yang akan menjadi triliuner pertama di dunia adalah mereka yang bisa mengatasi perubahan iklim.

Di era digitalisasi saat ini, Gita melihat bahwa pembuat konten seharusnya bisa lebih cerdas, edukatif, budayawan dan mampu membesarkan bangsa.

"Kita kekurangan narator. Jika punya 10 orang saja, bisa viral dan mendunia," ujar Gita.

Terakhir, Gita mengatakan bahwa pendidikan adalah hal yang sangat penting, seperti investasi. Namun, ia menyayangkan biaya pendidikan yang terlalu mahal saat ini dan tak sebanding dengan hasil yang akan dicapai. Terlebih jika dibandingkan dengan 30-40 tahun lalu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: