Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Megawati Disebut Sudah Permalukan Jokowi dalam Pidatonya, Netizen Ikut Prihatin: Lihat Senyumnya Nggak Tega...

Megawati Disebut Sudah Permalukan Jokowi dalam Pidatonya, Netizen Ikut Prihatin: Lihat Senyumnya Nggak Tega... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pidato Megawati Soekarnoputri yang mengasihani Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai sebagai sikap yang mempermalukan kepala negara. Hal ini diungkap Pegiat media sosial (Medsos) Lukman Simanjuntak.

Ia menilai cara bercanda Megawati tersebut jadi bentuk konsistensi posisinya sebagai ketua partai ke Jokowi. Dengan demikian, kata Lukman, anak Soekarno ini cuma menganggap Jokowi sebagai petugas partai saja.

Baca Juga: Geger! Nggak Terima Pidato di HUT PDIP Disebut 'Ngalor-Ngidul' Kepanjangan, Rocky Gerung Pasang Badan Buat Megawati: Justru Banyak Isinya!

"Menurut saya sih Mega benar-benar konsisten perlakukan Jokowi sebagai petugas partai dalam acara HUT PDIP ke-50," tulis Lukman di akun Twitetrnya pada Selasa (10/1/2023).

"Jabatan sebagai presiden enggak halangi Mega untuk mempermalukan Jokowi," katanya.

Tanggapan warganet

Warganet yang melihat unggahan Lukman Simanjuntak lantas ramai memberikan tanggapan. Beberapa dari mereka merasa kasihan dengan Presiden Jokowi karena dipermalukan.

"Meletakkan lembaga presiden di bawah partai salah satu penyebab kemrosotan etika politik di negeri ini," komentar warganet.

"Kasihan, kepala negara dipermalukan. Walaupun saya bukan pendukung Pak Jokowi. Lihat senyumnya enggak tega, dipermalukan di depan banyak orang. Kok tega ya mempermalukan orang begitu," tambah warganet lain.

"Ingat ya, Pak Jokowi itu petugas partai. Jadi harus setia pada partai," imbuh lainnya.

Baca Juga: Megawati Masih Ada Ketakutan Pilih Ganjar Jadi Capres PDIP, Pengamat: Loyalitasnya Diragukan!

"Ini adalah balasan acara deklarasi di GBK karena Jokowi nyindir soal uban, kerutan, sama ruangan ber-AC," tulis warganet di kolom komentar.

"Saya mah salut sama PDIP dalam hal ini, tidak ada yg merasa lebih hebat dari partainya itu baru bener, karena seyogianya partai tempat melahirkan kader dan ingat lho ini dalam acara partai bukan acara negara," timpal lainnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: