Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Butuh 1,05 Juta Ton Biomassa, PLN EPI Gandeng Dua Perusahaan

Butuh 1,05 Juta Ton Biomassa, PLN EPI Gandeng Dua Perusahaan Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menggandeng PT Energy Management Indonesia (PT EMI) dan PT Alpha Rizki Tekhnologi (Artekno) untuk pengembangan dan pengelolaan biomassa. 

Kolaborasi yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pasokan biomassa sebagai pengganti batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan memanfaatkan sumber daya setempat ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU). 

Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan bahwa kegiatan tersebut dilakukan dalam upaya mendorong program co-firing bagi PLTU, di mana program ini tidak hanya mengurangi emisi gas rumah kaca namun juga membangun ekonomi kerakyatan di mana masyarakat juga diberdayakan dalam penyediaan biomassa.

Baca Juga: PLN Operasikan SPKLU Fast Charging Pertama di Kalimantan

“Keterlibatan masyarakat dalam program ini akan membantu meningkatkan perekonomian dan memastikan sustainability pasokan biomassa dalam program co-firing bagi PLTU,” ujar Iwan  dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (16/1/2023). 

Sementara itu, Direktur Utama PT EMI Surya Fitriadi mengatakan, tuntutan terkait pemanfaatan biomassa untuk co-firing PLTU semakin besar di masa depan. Sehingga perlu membangun ekosistem yang kuat untuk bisa memenuhi kebutuhan tersebut. 

"Hal ini menjadi kesempatan untuk  PT EMI yang tidak hanya menjadi aggregator  tetapi juga membantu PLN EPI memasok biomassa PLTU," ujar Surya.

Direktur PT Alpha Rizki Tekhnologi Daymas Arangga menuturkan, MoU ini merupakan landasan awal kolaborasi terkait penyediaan biomassa atau bioenergi untuk pembangkit PLN. 

Menurutnya, kolaborasi ini juga bagian dari upaya bersama mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) melalui penyediaan energi bersih dan terjangkau.

Direktur Biomassa PLN EPI Antonius Aris Sudjatmiko menyampaikan, MoU ini telah dirintis sejak tahun lalu. Dalam kurun waktu tersebut sudah ada beberapa embrio kegiatan bersama yaitu  mencari sumber biomassa setempat, mengumpulkan biomassa yang belum diproses di sekitar PLTU yang akan melakukan co-firing, serta melihat potensi fasilitas pasar produksi di mana PT Artekno terlibat sebagai investor dan PT EMI sebagai aggregator untuk penanaman biomassa melalui program CSR.

Aris menambahkan, untuk tahun 2023, PLN EPI membutuhkan biomassa dengan jumlah sekitar 1,05 juta ton. Jumlah ini diperkirakan terus meningkat hingga 10 juta ton pada tahun 2025. 

"Oleh karena itu, diperlukan kegiatan yang massif dalam mendukung kebutuhan biomassa untuk co-firing PLTU. Yakni dengan melakukan penanaman tanaman energi yang dimulai dengan ekosistem hutan energi serta mensinkronkan dengan rantai pasok biomassa dengan rantai pasok batu bara,” ujarnya. 

Lanjutnya, ia menyebut bahwa di sekitar tambang batu bara terdapat lahan tidur yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Dengan melakukan penanaman tanaman biomassa, masyarakat bisa merasakan dampak secara ekonomi dan sekaligus membantu mengurangi emisi gas rumah kaca.

"PLN akan terus menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung pemerintah mencapai target Net Zero Emission di tahun 2060 dan sekaligus mengupayakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan melalui program co-firing biomassa ini," tutup Aris.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: