Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perhatian! Pesan Penting Jokowi bagi Elite Politik di Tahun 'Panas': Jaga Stabilitas Ekonomi

Perhatian! Pesan Penting Jokowi bagi Elite Politik di Tahun 'Panas': Jaga Stabilitas Ekonomi Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meminta seluruh pihak, khususnya para elite politik, untuk menjaga stabilitas ekonomi di tahun politik.

Menanggapi pernyataan tersebut, pengamat politik Fernando Emas memberi dukungan penuh. Sebab, menurutnya, stabilitas ekonomi memang merupakan tanggung-jawab semua pihak tanpa terkecuali.

Baca Juga: Beri Angin Segar dan Energi Baru, Rocky Bongkar Maksud Pidato Megawati: Bebaskan Ketum Parpol dari 'Gangguan' Jokowi

"Tentu untuk menjaga stabilitas ekonomi kita, kewajiban semua orang dan tanggung jawab bersama, tidak hanya tanggung jawab presiden, tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah ataupun menteri terkait tetapi semua," kata Fernando Emas kepada wartawan, Senin (16/1/2022).

Menurutnya, setiap masyarakat Indonesia berkewajiban menjaga stabilitas keamanan maupun ekonomi. Terlebih, para elite politik yang memiliki kepentingan ke depan demi merealisasikan keinginan pemerintah, yakni terhindar dari ancaman resesi ekonomi di tahun 2023.

"Semua pihak harus ikut menjaga termasuk kami meminta juga kepada elite-elite politik jangan membuat kegaduhan politik yang akhirnya berdampak pada ekonomi. Apalagi di tahun 2022 yang lalu, pemerintah sudah mewanti-wanti bahwa ujian akan ada di tahun 2023 ini," jelasnya.

Dia menambahkan inilah yang harus diantisipasi oleh semua, bukan cuma pemerintah tetapi juga baik itu elite politik dan juga siapapun itu harus ikut mendukung pemerintah. Di samping itu, sejauh ini tensi politik jelang Pilpres 2024 mendatang masih relatif aman, di mana para kandidat baik capres, cawapres, kepala daerah hingga calon legislatif belum melakukan pengarahan masa yang bisa berdampak pada stabilitas keamanan.

"Selama tidak membuat kegaduhan dan berdampak kepada chaos ataupun pengerahan-pengerahan massa, sebenarnya tidak berdampak kepada kepentingan ekonomi kami, yang penting itu tidak mengancam kepada stabilitas keamanan," katanya.

"Tentu kalau masih sebatas adu gagasan, perbedaan pendapat, perbedaan pilihan politik, tentu ini tidak terlalu mengganggu tetapi jangan sampai nanti adanya kegaduhan itu berdampak kepada pengerahan massa itu yang sangat membahayakan terhadap stabilitas ekonomi," ungkapnya melanjutkan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: