Raksasa Bioteknologi Barat Main Curang? Dokumen yang Disensor Ini Akhirnya Terkuak di Twitter
Perusahaan bioteknologi Barat menekan Twitter untuk menyensor seruan untuk membagikan paten vaksin Covid-19 mereka dan memproduksi perawatan generik berbiaya rendah, menurut tahap baru file Twitter.
Perusahaan juga mendanai organisasi nirlaba yang menciptakan alat untuk melawan kesalahan informasi, tetapi menolak untuk menandai klaim menyesatkan dari Big Pharma.
Baca Juga: Ungkap Kemuakan, China Bilang Pemodal Amerika Coba Lobi-lobi Harga dengan Pfizer
Upaya lobi oleh perusahaan termasuk BioNTech, Pfizer dan Moderna dirinci pada Senin (16/1/2023) oleh Lee Fang di The Intercept, berdasarkan komunikasi internal Twitter.
Fang melaporkan bahwa pada Desember 2020, Nina Morschhaeuser, seorang pelobi Twitter di Eropa, berbagi dengan rekannya peringatan yang dia terima dari perusahaan BioNTech dan pemerintah Jerman tentang kampanye yang dapat melanggar persyaratan layanan Twitter.
5. That brings us to Twitter. The global lobbying blitz includes direct pressure on social media. BioNTech, which developed Pfizer's vaccine, reached out to Twitter to request that Twitter directly censor users tweeting at them to ask for generic low cost vaccines. pic.twitter.com/6cVIRcUDZV
— Lee Fang (@lhfang) January 16, 2023
Kampanye tersebut menganjurkan agar vaksin Covid lebih mudah diakses oleh negara-negara miskin dengan melepaskan perlindungan paten.
Morschhaeuser meneruskan permintaan dari BioNTech untuk "menyembunyikan" postingan para aktivis yang menargetkan akun pembuat obat tersebut. Tidak jelas tindakan apa yang diambil Twitter, jika ada.
Begitu pula dengan Public Good Projects, sebuah LSM yang menciptakan alat untuk mengidentifikasi dan melaporkan dugaan misinformasi tentang kesehatan masyarakat, termasuk dampak pandemi Covid-19. Kampanyenya yang Lebih Kuat mendapat pendanaan 1.275.000 dolar AS dari perusahaan biotek, menurut pengembalian pajak yang ditinjau Fang.
CEO Joe Smyser menggambarkan pekerjaan itu sebagai upaya itikad baik untuk menghapus informasi palsu secara daring. Tetapi investigasi The Intercept menemukan beberapa cuitan yang ditandai bermasalah oleh LSM adalah debat kebijakan yang sah, seperti kritik terhadap paspor vaksin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement