Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ongkos Ibadah Haji Mau Pemerintah Naikkan, Pengamat Singgung Pembiayaan Proyek Mercusuar: Publik Tahu Pemerintah Sedang Mencari Dana!

Ongkos Ibadah Haji Mau Pemerintah Naikkan, Pengamat Singgung Pembiayaan Proyek Mercusuar: Publik Tahu Pemerintah Sedang Mencari Dana! Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pakar Kebijakan Publik dan Ekonom Narasi Institute Achmad Nur Hidayat menyoroti kehebohan di tengah publik soal rencana kenaikan ongkos ibadah haji oleh pemerintah.

Menurut Achmad, rencana kenaikan ini akan menyulitkan masyarakat Indonesia yang beragama islam untuk memenuhi rukun islam ke-5 ini.

“Rencana kenaikan biaya haji ini tentunya menjadi kesulitan dalam menjalankan rukun islam yang kelima,” jelas Achmad dalam keterangan resmi yang diterima wartaekonomi.co.id, Selasa (24/1/23).

Untuk diketahui, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan agar ongkos atau biaya ibadah haji naik ke angka Rp69,1 Juta yang mana sebelumnya Rp39,8 juta.

Baca Juga: Ada Indikasi Ketidakadilan yang Melibatkan Tenaga Kerja China di Bentrokan Morowali, Anwar Abbas Minta Pemerintah Berbenah: Menyakiti...

Menurut Achmad, apa yang disampaikan oleh Menteri Agama adalah upaya bentuk opini prakondisi.

“Narasi Menteri Agama dapat dinilai sebagai bentuk opini prakondisi manakala nilai manfaat tabungan haji mengalami penurunan,” ujarnya.

Menurut Achmad, Kemenag seharusnya menerangkan kenaikan sampai Rp69 juta itu menggunakan skenario terburuk manakala nilai manfaat haji 2023 hanya maksimal 30 persen.

Baca Juga: Telak! Jokowi 'Dihajar' Habis-habisan oleh Megawati saat Pidato HUT PDIP, Rocky Gerung Soroti Wajah Jokowi: Saya Lihat Dia Menunggu...

“Kapasitas para pejabat di Kemenag saat ini dinilai tidak kreatif dan akan dipertanyakan karena dianggap tidak punya kemampuan untuk mengelola dana haji publik,” ujarnya.

Achmad juga menilai Jokowi sebagaimana pernyataan sebelumnya yang menyebut kenaikan ke angka demikan baru di tahap usulan dan kajian, harus tegas memastikan bahwa tidak ada kenaikan mengingat badai resesi sedang melanda banyak negara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: