Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Padahal Bukti di Depan Mata, Prancis Masih Ngebantah Perang dengan Rusia

Padahal Bukti di Depan Mata, Prancis Masih Ngebantah Perang dengan Rusia Kredit Foto: Reuters/Benoit Tessier
Warta Ekonomi, Paris -

Fakta bahwa Amerika Serikat, Jerman, dan beberapa negara lain mengumumkan mereka akan memasok Ukraina dengan tank tempur utama tidak berarti NATO sedang berperang dengan Moskow, kata Kementerian Luar Negeri Prancis, Rabu.

Komentar dari Quai d'Orsay muncul setelah pidato kontroversial Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock di Parlemen Eropa awal pekan ini.

Baca Juga: Bendera Rusia Berkibar di Negara Afrika Ini! Ternyata Dipicu Pengumuman dari Prancis

"Kami tidak berperang dengan Rusia dan tidak ada mitra kami," kata juru bicara kementerian Anne-Claire Legendre pada hari Kamis, menurut AFP.

"Pengiriman peralatan militer ... bukan merupakan perang bersama," tegasnya.

Sehari sebelumnya, Washington mengumumkan akan mengirim lebih dari 30 tank M1 Abrams ke Kiev, sementara Berlin mengatakan akan menyumbangkan lebih dari selusin panzer Leopard 2 dan tidak menghalangi Polandia dan anggota UE dan NATO lainnya yang ingin menyerahkan mereka ke Ukraina juga.

Mencari untuk menggalang dukungan untuk pengiriman tank pada Selasa, Baerbock mengatakan kepada Majelis Parlemen Dewan Eropa (PACE) bahwa Uni Eropa harus bergerak sejalan "karena kita sedang berperang melawan Rusia dan bukan melawan satu sama lain."

Diminta untuk mengklarifikasi komentarnya, Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan bahwa Rusia telah melancarkan "perang agresi" terhadap Ukraina dan bahwa hukum internasional "jelas" bahwa dukungan Berlin untuk "hak individu untuk membela diri, dijamin oleh Piagam PBB, tidak menjadikan Jerman sebagai pihak dalam konflik.”

Pada Rabu, PM Prancis Elisabeth Borne mengatakan kepada parlemen di Paris bahwa pemerintahnya "melanjutkan analisis" atas proposal untuk mengirim tank Leclerc ke Ukraina. Prancis telah menjanjikan kepada Kiev sejumlah “tank ringan” AMX-10 awal bulan ini.

Sementara itu, Menlu Prancis Catherine Colonna mengunjungi Ukraina pada hari Kamis, bertemu dengan sejawatnya Dmitry Kuleba di Odessa untuk “menunjukkan dukungan jangka panjang Prancis” dan “menilai kebutuhan mendesak Ukraina di sektor kemanusiaan dan militer untuk memberikan tanggapan yang nyata,” menurut siaran pers dari Quai d'Orsay.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: