Bandung Kembali Terpilih Jadi Ajang Gerakan Merawat Pertiwi, PDIP Ungkap Alasannya
"Kegiatan hari ini adalah rangkaian HUT ke-50 PDIP sekaligus peringatan HUT ke-76 Ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri," kata Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono.
Ono mengungkapkan, selama rangkaian HUT ke-50 PDIP, pihaknya juga telah melaksanakan berbagai kegiatan yang bertajuk Merawat Pertiwi, seperti melakukan penghijauan dan bersih-bersih di seluruh daerah aliran sungai (DAS) di Jawa Barat.
"Ini bukan hanya di Bandung, kita telah melaksanakan di 26 kabupaten/kota lainnya serentak di tanggal 15 Januari. Ini terus kita lakukan sebagaimana instruksi dari Ibu Megawati Soekarnoputri," ungkapnya.
Tak kalah penting, PDIP Jabar juga secara spesifik melaksanakan kegiatan pencegahan dan penanganan stunting. Pihaknya telah menginstruksikan seluruh istri pengurus partai, istri anggota DPR dan DPRD, baik di tingkat provinsi serta kabupaten/kota.
"Kita instruksikan mereka bergerak melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat terkait pencegahan dan penanganan stunting, sekaligus memberikan edukasi terkait inovasi produk berbasis pangan lokal yang sehat dan murah," katanya.
Anggota DPR RI tersebut menegaskan, berbagai kegiatan yang dilaksanakan merupakan komitmen PDIP dalam mendampingi, termasuk menyelesaikan persoalan-persoalan dasar yang dialami masyarakat, khususnya di Jawa Barat.
"Insyaallah kita sebagai partai yang turun di tengah rakyat akan selalu mendampingi rakyat dari segala persoalannya," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menegaskan bahwa Jawa Barat sebagai Provinsi Pembumian Pancasila. Jabar juga mampu menghadirkan kurikulum anti-radikalisme dan anti-terorisme di SMA dan SMK.
"Jawa Barat merupakan provinsi pertama yang menghadirkan kurikulum anti-radikalisme dan anti-terorisme di SMA/SMK tahun 2022 untuk membentengi generasi-generasi kami dari hal-hal yang menjauhkan dari Pancasila," katanya.
Jabar juga memiliki program revolusi mental yang diimpelementasikan lewat Jabar Masagi, sebuah model pendidikan karakter berbasis kearifan lokal dan paripurna.
Menurutnya, program ini berjalan sukses yang terlihat dari hasil survei mengenai indeks toleransi di Jabar. Hasilnya, survei membuktikan rata-rata di atas 90 persen menyatakan siap untuk berdampingan dengan mereka yang berbeda dalam urusan agama maupun kegiatan keagamaan di lingkungannya.
"Jadi ini membuktikan bahwa Jawa Barat secara umum adalah masyarakat yang sangat Pancasilais dan toleran terhadap keberagaman," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Fajria Anindya Utami
Advertisement