Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Surya Paloh Diduga Hanya Ingin Manfaatin Anies karena Sudah Mentok, Pengamat: Anies Cuma Jadi Alat Buat NasDem

Surya Paloh Diduga Hanya Ingin Manfaatin Anies karena Sudah Mentok, Pengamat: Anies Cuma Jadi Alat Buat NasDem Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh diduga hanya memanfaatkan Anies Baswedan sebagai alat pengerek elektabilitas. Padahal, saat ini Anies sudah didukung secara resmi sebagai calon presiden (capres) oleh PKS dan Demokrat.

"Anies cuma alat elevasi NasDem. Surya Paloh sesungguhnya tahu persis bahwa Anies tidak mungkin memenangkan kontestasi Pilpres 2024," kata Pengamat Politik Singgih Sahid di kanal YouTube 2045 TV, dikutip pada Selasa (31/1/2023).

Baca Juga: Disebut Baper karena Surya Paloh Tak Minta Izin Saat Deklarasi Anies, Jokowi: Jangan Sering Dihubung-hubungkan!

"Tapi Om Bewok (Paloh) rupanya memerlukan Anies sebagai satu-satunya sosok yang bisa dipakai untuk mengelevasi partai besutannya itu. Walau nanti nggak menang Pilpres, tapi minimal bisa mengangkat ranking NasDem dalam Pileg," sambungnya.

Menurut Singgih, Partai NasDem memerlukan efek ekor jas tokoh-tokoh tertentu untuk mengatasi persaingan partai politik dalam pemilu serentak tahun 2024 mendatang.

Baca Juga: Nggak 'Ujug-ujug' Merapat, Surya Paloh dan Anies Baswedan Sudah Kenal Lama: Anies Adalah Kader Bangsa!

"(Namun) NasDem nggak mungkin bisa mengambil keuntungan maksimal secara elektoral atau coat tail effect dari Ganjar Pranowo apalagi dari Prabowo Subianto. Jadi ya mentok di Anies seorang," kata Singgih.

Namun realitanya ternyata tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan Partai NasDem. Pasalnya efek ekor jas yang diharapkan Partai NasDem dari mengusung Anies malah lari ke Partai Demokrat dan PKS.

Sedangkan di mata Partai Demokrat dan PKS, Anies juga satu-satunya jawaban bila ingin berkuasa di tahun 2024 mendatang.

"Nggak mungkin kan SBY bisa menyodorkan putra mahkotanya kepada PDIP atau Gerindra. Megawati belum bisa melupakan kelicikan SBY yang telah membohongi dirinya menjelang Pilpres 2004 lalu. Memang sudah 19 tahun, tapi selamanya mungkin Mega akan mengingat SBY sebagai sosok pembohong," jelas Singgih.

Baca Juga: 'Kabar Buruk' Buat Kubu Lawan, Deklarasi Koalisi Anies Baswedan Tinggal Menunggu Waktu!

Sedangkan Singgih menyoroti peran SBY dalam Dewan Kehormatan Perwira yang telah menimpakan semua kesalahan jenderal orde baru kepada Prabowo Subianto yang merupakan menantu Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto.

Karena itulah, Partai Demokrat cuma bisa menggantungkan harapan kepada Anies yang notabene kader nonpartai. Namun Partai Demokrat juga menghadapi jalan terjal dalam mengajukan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres Anies.

Baca Juga: Sudah Didukung PKS dan Demokrat, Anies Cuma Jadi Alat Elevasi NasDem: 'Surya Paloh Tahu Anies Tak Mungkin Menang'

Sementara untuk PKS, menurut Singgih tengah menawarkan mesin partai untuk Koalisi Perubahan. "PKS pasang harga alias mahar tinggi dong," ujar Singgih.

"Bagi PKS nggak penting-penting amat kadernya seperti Aher ini bisa jadi cawapres. Lebih penting bagi mereka adalah bagaimana mengupayakan agar roda partai bisa tetap berputar terutama dalam menghadapi Pileg 2024 nanti. Perlu dana besar untuk pemenangan kader-kader mereka," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: