Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tesla Catat Kerugian Bersih Bitcoin Senilai US$140 Juta pada 2022

Tesla Catat Kerugian Bersih Bitcoin Senilai US$140 Juta pada 2022 Kredit Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Produsen kendaraan listrik Tesla dalam pengajuannya ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat pada 31 Januari lalu mengungkapkan bahwa perusahaan telah mencatat kerugian penurunan nilai kotor atas kepemilikan Bitcoin (BTC) yang mencapai US$204 juta yang diimbangi dengan keuntungan US$64 juta sehingga menghasilkan kerugikan bersih sebesar US$140 juta pada tahun 2022.

Dilansir dari Cointelegraph pada Rabu (1/2/2023), Tesla mendapatkan keuntungan US$64 juta pada tahun 2022 dengan mengubah BTC-nya menjadi mata uang sepanjang tahun. Pengajuan pun tidak menjelaskan lebih lanjut terkait dari dampak harga kripto yang tidak stabil.

Hal ini karena perusahaan berpendapat bahwa untuk setiap aset digital yang dimiliki sekarang atau di masa mendatang, biaya penurunan nilai dapat berdampak negatif terhadap profitabilitas perusahaan.

Baca Juga: Negara Batasi Penarikan Tunai ATM, Premi Bitcoin Capai 60% di Nigeria

Hal tersebut dapat berlaku pada periode di mana penurunan nilai terjadi bahkan jika nilai pasar keseluruhan dari aset tersebut meningkat.

Terkait dengan hal ini, Tesla menyampaikan bahwa aset digital dianggap sebagai aset tidak berwujud yang umurnya tidak terbatas berdasarkan aturan akuntasi yang berlaku, oleh karenanya setiap penurunan nilai wajarnya di bawah nilai tercatat perusahaan untuk aset tersebut setiap saat setelah akuisisinya mengharuskan perusahaan untuk mengakui biaya penurunan nilai, sementara perusahaan tidak boleh membuat revisi ke atas setiap kenaikan harga pasar hingga penjualan.

Sebelumnya, diketahui Tesla telah menginvestasikan senilai US$1,5 miliar dalam bentuk BTC pada kuartal pertama tahun 2021.

Saat itu, Elon Musk sebagai Founder Tesla mengumumkan bahwa Tesla akan mulai menerima pembayaran BTC dari konsumen yang berbasis di Amerika Serikat, namun kebijakan ini dicabut beberapa bulan kemudian. Sementara itu pada kuarta kedua tahun 2022, Tesla dilaporkan telah menjual 75% kepemilikan BTC-nya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: