Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dapat Sorotan karena Belum Juga Umumkan Capres-Cawapres, KIB: Kami Masih Tampung Aspirasi!

Dapat Sorotan karena Belum Juga Umumkan Capres-Cawapres, KIB: Kami Masih Tampung Aspirasi! Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa pencapresan pilpres 2024 terus jadi perhatian. Mengenai perkembangan yang ada, Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arwani Thomafi menegaskan keputusan terkait pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) merupakan kesepakatan bersama. Meski tak kunjung mendeklarasikannya, KIB disebutnya pasti membahas sosok yang akan diusung.

"Tentu apapun dinamika yang terjadi tentu kita akan melalui tahapan yang kita sepakati bersama. Misalnya pada saat tertentu pasti akan membahas siapa capres-cawapres, bagaimana kalau sudah sepakat, bagaimana kalau tidak sepakat. Tentu ada hal-hal yang kita bicarakan," ujar Arwani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (2/2/2023).

Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) disebutnya telah melaksanakan mekanismenya dalam menentukan capres. Sedangkan PPP masih menampung aspirasi dari berbagai kalangan, yang nantinya akan dibawa ke forum resmi partai.

Baca Juga: Gerindra Panik Sampai 'Teriak-teriak' Klaim Perjanjian dengan Anies Baswedan? Refly Harun Sampai Heran: Kalau Prabowo Kalah Ya Harus...

"Sampai saat ini PPP belum memutuskan nama capres-cawapres. Kita sedang akan terus mendengar, merangkum nama-nama atau pendapat-pendapat yang pada akhirnya saat tertentu kita ambil kebijakan yang tentu diarahkan untuk kepentingan kebesaran PPP," ujar Arwani.

Adapun terkait pernyataan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh yang menyebut ada kemungkinan KIB bergabung dengan pihaknya, ia menghargai hal tersebut. Namun, PPP masih berlandaskan pada kesepakatan bersama Partai Golkar dan PAN dalam pembentukan KIB.

Ia menjelaskan, setiap partai politik memiliki mekanisme dalam memutuskan sikapnya. Termasuk dalam menentukan posisi dan koalisinya untuk menghadapi Pemilu 2024.

"Pada akhirnya, misalnya masing-masing partai punya pilihan sendiri itu adalah dinamika tersendiri dan juga itu merupakan hak politik masing-masing partai. Tetapi bahwa mereka saling bertemu, saling berdiskusi, saling berkunjung ini sesuatu yang bagus," ujar Arwani.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: