Peneliti BRIN Ungkap Hambatan Besar Koalisi Perubahan, Anies Diganggu Pendukung Pemerintah Hingga Kelompok Islamofobia?

Peneliti Pusat Riset Politik-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor menilai gangguan yang dialami oleh calon presiden (capres) Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, datang dari kesadaran demokratik masyarakat Indonesia yang belum menyeluruh dan kuat.
Seperti diketahui, banyak pihak yang menyebut pengganggu Anies datang dari Istana, pendukung pemerintahan saat ini, hingga kelompok Islamofobia.
Baca Juga: Gangguan ke Anies Disebut Datang dari Istana hingga Kelompok Islamofobia, Begini Penjelasan Pengamat
Hal ini terjadi sebelum Eks Gubernur DKI Jakarta itu resmi dideklarasikan oleh tiga partai dalam Koalisi Perubahan, yaitu NasDem, PKS, dan Demokrat.
Firman berkaca pada negara dengan demokrasi yang kuat, sosok potensial pemimpin seharusnya tak perlu mendapatkan gangguan seperti yang terjadi pada Anies.
"Orang berbeda pendapat itu biasa, semakin tangguh pertarungan itu semakin dinikmati sebagai bentuk pengejawantahan adanya komitmen bersama untuk membangun kebaikan bagi bangsa dan negara," ujar Firman dalam diskusi 'Indonesia Leaders Talk', Minggu (5/2/2023).
Gangguan yang terjadi pada Anies dan partai politik pendukungnya, mengingatkannya pada buku How Democracies Die. Mengutip buku tersebut, demokrasi mati kalau perbedaan dianggap sebagai momok dan bencana.
Baca Juga: Partai Pengusung Pamer Piagam Kerja Sama, Anies Malah Disebut Belum Sah Dideklarasikan, Mengapa?
Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Warta Ekonomi dengan Republika. Berita terkini dari Warta Ekonomi bisa kamu dapatkan di Google News.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: