Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terburuk dalam 25 Tahun, Inilah Gempa-gempa Terdahsyat Turki Sejak 1999

Terburuk dalam 25 Tahun, Inilah Gempa-gempa Terdahsyat Turki Sejak 1999 Kredit Foto: Reuters/Ihlas News Agency
Warta Ekonomi, Ankara -

Turki dan Suriah dilanda gempa berkekuatan 7,8 SR, yang paling mematikan di Turki sejak gempa bumi tahun 1999 yang menewaskan 17.500 orang.

Gempa dahsyat dan gempa susulan yang kuat telah melanda Turki selatan dan Suriah utara, menewaskan lebih dari 2.300 orang dalam getaran selama 40 detik yang dirasakan hingga Lebanon dan Siprus.

Baca Juga: Dengerin, Ahli Gempa Kasih Penjelasan Mengapa Guncangan 7,8 SR di Turki Mematikan

Tim penyelamat pada Senin (6/2/2023) berlomba untuk menemukan korban selamat yang terperangkap di bawah belitan logam dan bongkahan beton di kota-kota besar dan kecil di kedua negara.

Turki berada di garis patahan utama dan sering dilanda gempa bumi. Berikut ringkasan gempa terburuk di Turki dalam 25 tahun terakhir, seperti dilaporkan Al Jazeera.

Agustus 1999

Gempa berkekuatan 7,6 SR mengguncang Marmara, wilayah padat penduduk di selatan Istanbul, kota terbesar di Turki, selama 45 detik. Dalam beberapa hari, jumlah kematian resmi mencapai 17.500.

Nopember 1999

Gempa berkekuatan 7,2 skala Richter melanda kota Duzce di Turki timur, menyebabkan sedikitnya 845 kematian.

Mei 2003

Gempa berkekuatan 6,4 skala Richter melanda provinsi timur Bingol, meruntuhkan sebuah asrama sekolah. Sedikitnya 167 orang, termasuk 83 anak-anak, tewas.

Maret 2010

Setidaknya 42 orang tewas setelah gempa berkekuatan 6,1 melanda provinsi timur Elazig.

Oktober 2011

Dua gempa bumi melanda kota Van di Turki timur. Ledakan pertama (magnitudo 7,2) terjadi pada 23 Oktober dan yang kedua (magnitudo 5,6) terjadi pada 9 November, merenggut total 644 nyawa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: