Isu Bakal Tinggalkan Anies, Wacana NasDem Temui Kubu Megawati Disoroti: Macam Permintaan dari Istana
Pengamat Politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menyoroti manuver yang dilakukan oleh Surya Paloh baru-baru ini.
Politikus tersebut diketahui bertemu sejumlah elite politik saat santer-santernya isu reshuffle yang disebut akan mendepak menteri dari NasDem.
Baca Juga: Banjir Keluhan Masyarakat, Mahakarya Anies Baswedan Disorot Tajam PSI: JIS Belum Siap, Evaluasi Dulu
Menurut Jamiluddin, hal ini dilakukan agar terjadinya pendinginan tensi politik, khususnya dalam koalisi pemerintah.
"Ada kesan, Surya Paloh diminta menemui ketum partai koalisi pendukung pemerintah. Tujuannya untuk mendinginkan suasana kegaduhan di internal partai koalisi," katanya saat dihubungi di Jakarta, Senin (6/2/2023).
Terlebih, lanjut dia, setelah menyatakan penuh mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden, NasDem terus mendapat sorotan tajam ihwal hubungannya dengan koalisi pemerintahan, terutama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jamiluddin mengatakan pertemuan dengan sejumlah elite politik tersebut bisa jadi merupakan sebuah permintaan dari istana sendiri.
Baca Juga: Isu Motori Anies Baswedan Jadi Gubernur Jakarta, Masa Lalu Sandiaga Uno Perlahan Dibaca, Ternyata...
"Kalau Surya Paloh bertemu Ketum Golkar dan berencana ketemu Ketum PDIP, tampaknya hal itu permintaan dari Istana. Sebab, hal itu dilakukan Surya Paloh setelah bertemu Presiden Joko Widodo di Istana," ujarnya.
Lebih lanjut, Jamiluddin menuturkan, safari politik Surya Paloh yang bertemu sejumlah pemimpin partai politik dan Presiden Jokowi bukan untuk menarik dukungan terhadap Anies Baswedan.
Baca Juga: Muncul Sinyal Dinasti Politik Keluarga Jokowi, Rizal Ramli: Etika Rendah, Rasa Malu Nyaris Nol!
Melainkan upaya untuk menjaga keharmonisan hubungan antar sesama koalisi pemerintahan jelang Pilpres 2024.
Baca Juga: Tiba-tiba Disebut Sudah Meninggal Dunia, Reaksi Gibran bin Jokowi: Saya Masih Pengen Hidup
"Jadi, safari politik Surya Paloh ke partai koalisi pemerintah tidak bermaksud untuk mengabaikan Koalisi Perubahan, apalagi meninggalkan Anies. Koalisi Perubahan tampaknya akan tetap solid meskipun Nasdem mendapat tekanan dari partai pendukung Jokowi," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement