Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Resmi Beroperasi, Lapangan Gas Unitisasi Jambaran-Tiung Biru Siap Suplai Gas ke Dua Provinsi

Resmi Beroperasi, Lapangan Gas Unitisasi Jambaran-Tiung Biru Siap Suplai Gas ke Dua Provinsi Kredit Foto: PGN
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina (Persero) meresmikan proyek Lapangan Gas Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang nantinya akan memasok gas sebesar 192 MMSCFD untuk kebutuhan pembangkit listrik dan industri di wilayah Jawa Timur serta Jawa Tengah.

Direktur PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengatakan proyek itu juga akan memenuhi kebutuhan rumah tangga di Lamongan melalui program jaringan gas (jargas).

Menurutnya, pemanfaatan gas JTB sebagai energi bersih sejalan dengan kebijakan kemandirian energi tiap wilayah yang akan berkontribusi positif pada kemandirian energi nasional.

Baca Juga: Pertamina Setor PBBKB Rp5,91 Triliun untuk Kalimantan, Kaltim Kebagian Rp2,7 Triliun

"Seluruh pasokan gas dari JTB yang bersumber dari Jawa Timur diberikan untuk masyarakat Jawa Timur sehingga kemandirian energi dari sektor gas ini akan terwujud untuk Jawa Timur," ujar Nicke dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (9/2/2023). 

Nicke mengatakan bahwa Pertamina akan mereplikasi hal ini di wilayah lainnya di Indonesia, atau dengan kata lain tidak berhenti di JTB. 

"Tentu kita berharap tidak hanya berhenti di JTB, karena tujuan Indonesia yang akan diwujudkan oleh Pertamina adalah kemandirian energi nasional. Kita mulai dengan kemandirian energi per wilayah berdasarkan sumber daya energi yang ada di wilayah tersebut," ujarnya. 

Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi, Wiko Migantoro menyampaikan bahwa pengembangan lapangan JTB merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional dalam Perpres Nomor 109 Tahun 2020. Di mana, pada fase operasi JTB akan selalu mengedepankan aspek HSSE sehingga dapat beroperasi dengan lancar.

"Harapannya JTB dapat membantu memenuhi kebutuhan masyarakat akan bahan bakar gas sebagai salah satu energi transisi yang ramah lingkungan yang menjadi kontributor penurunan emisi. Hal ini untuk memperkuat posisi PHE sebagai perusahaan yang mengedepankan prinsip-prinsip ESG di setiap proses bisnis perusahaan," ujar Wiko.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: