Kemunculan Panggung Politik di Turki dan Suriah Pascagempa Dahsyat, Siapa Aktornya?
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengunjungi daerah terdampak gempa atau zona bencana. Ia menetapkan 10 provinsi dalam masa darurat dan mengerahkan tentara untuk membantu respon gempa bermagnitudo 7,8 pada awal pekan lalu.
Ia mengunjungi Kahramanmaras untuk melihat kerusakan dan proses penyelamatan dan pengiriman bantuan. Ia berbicara dengan wartawan berlatar belakang suara sirine ambulans. Ia mengatakan, terdapat masalah dengan jalan dan bandara tapi "hari ini kami lebih baik."
Baca Juga: Erdogan Enggak Serius Urus Korban Gempa Gegara Kejar Pemilu di Bulan Mei?
"Kami akan lebih baik besok dan berikutnya, kami masih memiliki sejumlah masalah dengan bahan bakar, tapi kami juga akan mengatasinya," kata Erdogan, Rabu (8/2/2023).
Ia kemudian mengecam kritik respons pemerintah pada gempa.
"Ini waktunya untuk bersatu, solidaritas di masa seperti ini, saya tidak dapat membiar orang menggelar kampanye negatif untuk kepentingan politik," kata Erdogan pada wartawan di selatan Provinsi Hatay.
Namun, bencana ini dapat menjadi tantangan bagi Erdogan dalam pemilihan umum bulan Mei mendatang. Pemilu tahun ini dinilai akan menjadi pemilu paling sulit yang akan dihadapi selama dua dekade berkuasa.
Operator bursa saham Istanbul mengambil langkah tidak biasa dengan menunda perdagangan selama lima hari. Persepsi buruk atas kegagalan pemerintah dalam merespon bencana dapat merusak prospek Erdogan untuk kembali berkuasa.
Tapi menurut pengamat, presiden Turki itu dapat menggalang dukungan nasional selama krisis dan memperkuat posisinya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement