Dibongkar Anak Buah AHY: Sandi Minta Bantuan Demokrat Dongkel Prabowo di Pilpres 2019, Benarkah?
Sandiaga Uno sempat maju sebagai cawapres di Pilpres 2019 mendampingi Prabowo Subianto. Keduanya sama-sama dari Partai Gerindra. Namun, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik mengungkap adanya upaya Sandi menjadi capres sebelum akhirnya resmi maju sebagai cawapres.
Menurut Rachland, Sandi pernah mengirim tim untuk melobi Demokrat sebelum pendaftaran Pilpres 2019. Padahal, tokoh-tokoh Gerindra sudah mengampanyekan Prabowo Subianto sebagai capres. Hal itu diungkapkan Rachland melalui akunnya @rachlannashidik di Twitter, Sabtu (11/2).
Baca Juga: Anies Beberkan Uang Pinjaman Puluhan Miliar Bukan Miliknya, Sandiaga Uno: Setop Bahas Utang!
"Isu penting yang disampaikan dalam pertemuan adalah niat dan upaya Sandiaga menjadi Calon Presiden dari Partai Gerindra. Wah. Tentu ini info yang dahsyat. Bukankah komunikasi resmi partai selalu mengumandangkan Pak Prabowo sebagai Calon Presiden? Apa ini? Internal power struggle?" tulis Rachland, melansir JPNN.com, Minggu (12/2).
Rachland mengatakan Demokrat enggan ikut campur dalam persoalan internal Gerindra. Mereka siap berkoalisi dengan Gerindra, tetapi tak akan ikut campur siapa kandidat presiden yang akan diusung.
"Lagi pula, Sandiaga mau dongkel Prabowo? Wow. Kalaupun benar, purnawirawan Letnan Jenderal TNI Prabowo pasti tak akan tinggal diam," lanjutnya.
Beberapa bulan kemudian, ada pertemuan lanjutan. Saat itu, Sandi sendiri yang menemui Rachland dan elite Demokrat lainnya. Sandi meminta Rachland tidak mengungkit cerita permintaan dukungan sebagai kandidat presiden.
"Kami duduk berempat, tetapi pertemuan berakhir cepat. Sandi minta cerita lama dikubur," tulis dia.
Sandi saat itu menyatakan Prabowo sangat kuat, apalagi setelah mendapat dukungan Pak SBY. Tak lama setelah pertemuan itu, Gerindra menetapkan Prabowo dan Sandi sebagai pasangan calon Pilpres 2019.
Baca Juga: Prabowo Minta Seluruh Jajaran Gerindra Apresiasi Kinerja Jokowi: Bukan Mau Menjilat, Saya Jadi Saksi
"Kita tahu apa yang kemudian terjadi. Partai Gerindra mengusung Prabowo Calon Presiden. Adapun Sandiaga: ia jadi Calon Wakil Presiden. Kok bisa? Padahal, mereka berdua kader dari partai yang sama. Kenapa partai anggota koalisi rela lepas haknya? Cuma Sandiaga yang tahu resepnya," jelas Rachland.
Dia mengungkapkan, Prabowo Subianto menulis surat kepada Susilo Bambang Yudhoyono dan menjelaskan alasan-alasan pribadinya terpaksa memilih Sandiaga sebagai cawapresnya. "Pak SBY sampai hari ini menyimpan surat tersebut. Adapun Demokrat: pada pemilu 2019 bertahan dalam koalisi partai pengusung Prabowo-Sandi," pungkas Rachland.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Advertisement