Simalakama Prabowo: Pilih Khofifah Suara Jatim Terdongkrak, Tapi Imin Lompat dari Koalisi
Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
"Namun dengan menyatakan beragam prestasi Khofifah, Prabowo sudah memberi sinyal inilah sosok yang paling layak jadi cawapresnya," tegasmya.
"Duet Prabowo-Khofifah memang lebih kompetitif dibandingkan Prabowo-cak Imin. Suka tidak suka Khofifah memang lebih menjual daripada cak Imin," pungkasnya.
"Jadi, Prabowo akan berpeluang menang di Jawa Timur bila berpasangan dengan Khofifah. Hal itu dapat menebus kekalahannya di Jawa Timur pada Pilpres 2019,"
Menuruyna, kalau Khofifah nantinya jadi cawapresnya Prabowo, maka tertutuplah peluang Muhaimin Iskandar (cak Imin) untuk menjadi cawapres. Padahal, cak Imin sudah melakukan berbagai manuver agar Prabowo menjadikannya cawapres.
"Karena itu, bila Khofifah jadi cawapres Prabowo bukan restu cak Imin, maka ada kemungkinan koalisi Gerindra-PKB akan bubar. PKB bisa saja berlabuh ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) atau ke PDIP," tandasnya.
Kalau hal itu terjadi, maka Gerindra belum dapat mengusung Prabowo-Khofifah pada Pilpres 2024. Sebab, Presidential Threshold (PT) 20 persen tidak terpenuhi.
Kiranya hal itu menjadi simalakama bagi Prabowo bila memaksakan Khofifah menjadi cawapresnya. Memang pilihan sulit bagi Prabowo. Pilih cak Imin tapi peluang kalah besar. Namun pilih Khofifah, PT 20 persen tidak terpenuhi. Padahal Prabowo berharap Pilpres 2024 akan mengantarkanya menjadi RI 1.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement