Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat Sebut Jika IPO Bernilai Strategis Bagi PGE

Pengamat Sebut Jika IPO Bernilai Strategis Bagi PGE Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat BUMN Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto mengatakan, penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE), memiliki nilai penting dan strategis bagi perusahaan. Tidak hanya untuk penambahan modal, IPO juga bisa meningkatkan kinerja perusahaan agar lebih baik lagi.

Nilai strategis tersebut, imbuh Toto, karena sebagai cucu perusahaan Pertamina, PGE merupakan pemain besar pada sektor energi panas bumi. Dengan demikian, PGE tentu membutuhkan modal usaha atau capital expenditure (capex) cukup besar untuk membangun kekuatan. Apalagi, imbuhnya, terdapat rencana penggabungan bisnis BUMN geothermal dimana PGE merupakan kandidat terkuat sebagai holding.

“Makanya, IPO ini penting dan strategis buat PGE,” kata Toto di Jakarta hari ini.

Baca Juga: Legislator Tegaskan Bila IPO Tak akan Mengubah Kepemilikan PGE

Pendanaan melalui IPO, menurut Toto juga cocok untuk PGE. Sebab, ekuitas melalui IPO bersifat jangka panjang, sesuai dengan karakteristik proyek panas bumi yang juga bersifat jangka panjang. Dengan karakteristik seperti itulah, IPO dinilai lebih sesuai dibandingkan pendanaan lewat perbankan.  

Toto juga menyakini, masuknya PGE ke lantai bursa akan memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan. Sebab, selain pendanaan, perusahaan publik juga dituntut untuk meningkatkan kinerja. 

‘’IPO ini bukan hanya untuk fund raising saja. Tetapi juga dengan status terbuka, diharapkan kinerja perusahaan bisa lebih baik karena tuntutan Good Corporate Governance (GCG) yang lebih besar,’’ ujar Toto. 
Baca Juga: Andre Rosiade Sebut Langkah IPO PGE Bukan Privatisasi

Sebagai perusahaan publik, lanjutnya, PGE bisa menjadi perusahaan yang lebih sehat dan bersih dari praktik-praktik ilegal dan melawan hukum. Mengapa? Karena terdapat pengawasan dari regulator dan investor publik.

Toto sendiri optimistis mengenai prospek PGE setelah menjadi perusahaan terbuka. Karena menurutnya, minat investor seharusnya tinggi karena PGE adalah bagian dari perusahaan yang mengembangkan energi terbarukan. Sektor tersebut, urainya, sejalan dengan tren dunia yang semakin gencar melaksanakan transisi energi sehingga potensinya bagus.

Toto juga menegaskan, IPO PGE bukan privatisasi. Sebab, saham yang dilepas ke publik hanya sekitar 25%, sehingga Pertamina masih memegang kendali dalam kebijakan maupun operasional perusahaan. “IPO PGE merupakan aksi korporasi yang lazim dilakukan oleh perusahaan, baik swasta maupun BUMN,” ungkapnya.

Toto mencontohkan, banyaknya BUMN yang sukses ketika menjadi perusahaan publik. Misalnya saja, penjualan saham emiten SMGR atau Semen Indonesia yang ternyata berlipat kali dari saat awal IPO. 

Tak hanya SMGR. Menurut Toto, sejumlah BUMN juga berhasil mencapai market capitalization. “Bahkan, beberapa saham BUMN itu sudah menjadi blue chip di bursa efek Indonesia seperti Telkom, Bukit Asam, Aneka Tambang, BRI, dan lainnya,” pungkas Toto.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: