Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementerian ESDM Pilih Gas sebagai Modal untuk Tinggal Landas Menuju Transisi Energi

Kementerian ESDM Pilih Gas sebagai Modal untuk Tinggal Landas Menuju Transisi Energi Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengatakan bahwa gas bumi menjadi salah satu faktor penting dalam suksesnya percepatan transisi energi nasional. 

Menurutnya, arah kebijakan energi nasional telah menjadikan peran gas dalam transisi energi menjadi lebih penting. Faktor ini disebabkan oleh sifat dari gas yang memiliki operasional yang mudah namun memiliki faktor emisi yang jauh lebih rendah dari energi fosil.

Tutuka menuturkan bahwa Kementerian ESDM memilih gas agar lebih dominan sebagai modal untuk tinggal landas menuju renewable energy.

Baca Juga: PGN Lengkapi Ekosistem BBG Transportasi di Masa Transisi Energi

"Dalam transisi energi ini, gas bumi menjadi modal untuk tinggal landas menuju energi terbarukan," ujar Tutuka dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (22/2/2023). 

Sementara itu, Kepala Lemigas Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM Ariana Soemanto menegaskan bahwa studi pengembangan komoditas gas mutlak harus terus dilakukan.

Oleh karenanya, Badan Layanan Umum (BLU) LEMIGAS sebagai lembaga penelitian dan pengembangan pemerintahan memiliki peran penting dalam mengembangan komoditas gas menuju transisi energi.

"Peran gas sebagai energi transisi sangatlah penting. Lemigas sebagai salah satu Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi Indonesia telah banyak melakukan kajian/studi dan pengujian-pengujian di lapangan migas maupun laboratorium terkait dengan teknologi pemanfaatan gas guna mempercepat transisi energi nasional," ujar Ariana. 

Ariana mengarakan, kegiatan pengujian dan studi yang dilakukan di Lemigas diupayakan untuk meningkatkan produksi gas dari lapangan migas. Hal tersebut sendiri ditempuh dengan merancang infrastruktur fasilitas produksi gas dan pemanfaatan gas untuk berbagai sektor, baik sektor rumah tangga, industri, transportasi maupun komersial. 

Lebih lanjut, kegiatan tersebut juga dimaksudkan untuk membantu memberikan solusi kepada pemerintah dan sektor industri migas terkait dengan evaluasi mutu dari gas di hulu dan hilir migas. 

"Termasuk melakukan reduksi emisi dengan pemanfaatan gas suar, penyelidikan kegagalan fasilitas produksi migas karena korosi serta pencegahannya dengan pengujian material dan inhibitor," ujarnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: