Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PGN Lengkapi Ekosistem BBG Transportasi di Masa Transisi Energi

PGN Lengkapi Ekosistem BBG Transportasi di Masa Transisi Energi Kredit Foto: PGN
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina meningkatkan layanan gas bumi untuk bisa dimanfaatkan oleh transportasi sebagai energi alternatif yang ekonomis dan ramah lingkungan di masa transisi energi.

Direktur Utama PT Gagas Energi Indonesia Muhammad Hardiansyah mengatakan, upaya ini juga melengkapi ekosistem Bahan Bakar Gas (BBG) yang tengah dicanangkan PGN untuk masyarakat.

"Subholding Gas Pertamina mencoba memberikan alternatif energi gas bumi untuk transportasi sebagai pelengkap energi yang sudah ada. BBM tetap ada, ke depannya juga EV. Kemudian transisi energi BBM menuju energi baru terbarukan membutuhkan waktu, di situlah peran Subholding Gas untuk mengisi transisi tersebut," ujar Hardiansyah dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (22/2/2023).

Baca Juga: PGN Tanda Tangani Pakta Integritas Pengamanan Pembangunan Proyek Jargas Nasional

PT Gagas Energi Indonesia mengimplementasikan konversi BBG ke kendaraan logistik, kendaraan roda empat (taksi konvensional & online), kendaraan roda tiga (bajaj), light vehicle atau kendaraan penumpang, dan sepeda motor.

BBG hadir sebagai alternatif energi yang ramah lingkungan dan ekonomis karena pasokan gas bumi yang cukup melimpah bersumber dari dalam negeri. Kelebihan BBG yang ekonomis dapat memberikan penghematan biaya bahan bakar hingga 30 persen. 

Hardiansyah melanjutkan, harga BBG ditetapkan oleh Kementerian ESDM yaitu Rp4.500 per Liter Setara Premium (LSP). 

"Di mana pun pengisiannya di seluruh Indonesia, harganya tetap sama. Saat ini ada 50 titik pengisian BBG dan akan bertambah karena kami sedang mengupayakan untuk mengaktiviasi 34 SPBG," ujarnya. 

Lanjutnya, pada saat ini, salah satu inisiatif yang dilakukan adalah pilot project konversi BBG untuk sepeda motor.

"Roadmap sedang kami jalankan. Motor tetap bisa menggunakan BBM karena sistemnya dual fuel," ucapnya. 

Hardiansyah menjelaskan, hampir semua kendaraan dapat dikonversikan ke BBG menerapkan sistem Diesel Dual Fuel (DDF) atau bahan bakar ganda selain diesel (BBM dan Gas). 

Gas bumi untuk sepeda motor ditampung dalam dua tabung dengan total kapasitas 2,5 LSP dan mampu menempuh jarak hingga 100 KM. Tabung gas untuk sepeda motor berbahan baja yang kuat dan tahan lama. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: