Media Amerika: Ukraina Cepat atau Lambat akan Terima Senjata Jarak Jauh dari Amerika
Amerika Serikat akan memasok Ukraina dengan perangkat upgrade presisi untuk bom-bom yang diluncurkan dari udara, yang memberi mereka jangkauan 80 km (50 mil) dan kemampuan pemandu GPS, lapor Bloomberg.
Menurut dua sumber anonim yang mengetahui masalah ini, Kiev akan menerima peralatan Joint Direct Attack Munition-Extended Range (JDAM-ER), kata kantor berita itu pada Selasa (21/2/2023).
Baca Juga: Joe Biden Disoraki 'F-16 ke Ukraina' Saat Kunjungi Polandia, Amerika Setuju?
Peralatan tersebut adalah "amunisi udara presisi" yang disebutkan Pentagon sebagai bagian dari paket senjata senilai 1,85 miliar dolar AS yang diumumkan pada 21 Desember, menurut media tersebut.
JDAM adalah peningkatan untuk bom jatuh bebas biasa, yang mengubahnya menjadi senjata presisi yang disempurnakan dengan GPS. Versi ER pada awalnya dikembangkan oleh Organisasi Sains dan Teknologi Pertahanan Australia (DSTO), bersama dengan Boeing Australia untuk Angkatan Udara Australia. Kit sayap dimaksudkan untuk amunisi seberat 500 pon (227 kg).
Bom yang telah ditingkatkan dirancang untuk diluncurkan dari jet tempur buatan AS, seperti F/A-18 A/B Super Hornet, tetapi Washington dan sekutunya sejauh ini menolak untuk menyediakan pesawat seperti ini ke Ukraina.
Pada akhir Januari, Boeing menerima pesanan senilai 40,5 juta dolar AS dari Angkatan Udara AS di bawah kontrak JDAM yang sudah ada, yang menunggu penyelesaiannya pada 30 Juni, demikian ungkap Bloomberg.
Media tersebut beralasan bahwa AS dan Ukraina "telah menyusun sebuah metode yang memungkinkan jet tempur era Soviet yang diterbangkan oleh Ukraina untuk memprogram dan meluncurkan JDAM-ER."
Kiev telah melobi para pendukung Barat untuk menyediakan rudal jarak jauh dan senjata yang lebih canggih untuk upaya perangnya melawan Rusia.
Paket keamanan senilai 2,17 miliar dolar AS untuk Ukraina yang diumumkan oleh Pentagon bulan ini termasuk Bom Diameter Kecil yang Diluncurkan dari Darat (GLSDB) buatan Boeing, yang memiliki jarak tempuh hingga 150 km (93 mil).
Moskow telah memperingatkan bahwa memompa senjata ke Ukraina hanya akan memperpanjang konflik, yang dianggapnya sebagai perang proksi AS melawan Rusia.
"Jika Kiev menerima sistem senjata jarak jauh, Moskow akan dipaksa untuk mendorong ancaman menjauh dari perbatasan kami," Presiden Vladimir Putin memperingatkan minggu ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement