Kebijakan Kripto Global yang Terkoordinasi Jadi Prioritas Stabilitas Keuangan Utama G20 India

Dalam upaya untuk membangun reformasi kripto global, India sebagai tuan rumah dari acara G20 tahun ini kini mendesak negara-negara anggota yang berpartisipasi untuk mamahami implikasi keuangan makro dari aset kripto dan merekomendasikan untuk merumuskan kebijakan global terkait kripto yang terkoordinasi.

Dilansir dari Cointelegraph pada Senin (27/2/2023), dalam acara Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 (FMCBG) pertama di bawah kepresidenan India yang dilaksanakan pada 24-25 Februari, anggota G20 membahas mengenai stabilitas keuangan utama dan prioritas peraturan, pendekatan kebijakan untuk memajukan inklusi keuangan dan peningkatan produktivitas untuk G20, serta termasuk juga potensi inovasi teknologi sambil menekankan keseimbangan risiko terkait.

Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman diketahui secara historis mendukung pembuatan peraturan kripto dan kemitraan dengan yuridikasi lain karena jangkauan global aset aset kripto. Di bawah kepresidenan G20 India, narasi ini sekarang telah menjadi bagian dari diskusi arus utama.

Baca Juga: FSB, IMF, dan BIS Ajukan Proposal Kerangka Aturan Kripto Global

Menyambut baik dukungan untuk reformasi terkait aset kripto, Sitharaman secara khusus menyerukan upaya terkoordinasi untuk membangun dan memahami implikasi keuangan makro yang dapat digunakan untuk mereformasi regulasi kripto secara global.

Dalam sambutannya di acara pertemuan FMCBG, Sitharaman turut menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Dana Moneter Internasional karena telah merilis makalah komprehensif mengenai implikasi keuangan makro dari aset kripto.

Sebagai catatan akhir, ia menggarisbawahi perlunya koordinasi di antara negara-negara G20 untuk mendukung inovasi teknologi yang bertanggungjawab dan menjaga stabilitas sistem keuangan.