Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Buktikan Tahun Efisiensi, Mark Zuckerberg: Dalam Jangka Panjang, Kami Akan Fokus Pada Pengembangan Persona AI

Buktikan Tahun Efisiensi, Mark Zuckerberg: Dalam Jangka Panjang, Kami Akan Fokus Pada Pengembangan Persona AI Kredit Foto: Instagram Mark Zuckerberg
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setelah mengejar metaverse dan gagal, Meta sekarang mengikuti hype AI. CEO Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa mereka akan membuat tim level tertinggi yang akan berfokus pada AI generatif serta membangun pengalaman yang menyenangkan seputar teknologi ini ke dalam semua produk Meta, ujar Mark Zuckerberg dalam sebuah Posting Facebook.

"Dalam jangka panjang, kami akan fokus pada pengembangan persona AI yang dapat membantu orang dalam berbagai cara," katanya mengutip Business Insider di Jakarta, Rabu (1/3/23).

Ia pun menambahkan bahwa Meta sedang mengeksplorasi pengalaman AI dengan teks di WhatsApp dan Messenger, dan dengan gambar di Instagram. Peluncuran Meta ke AI generatif mengikuti desakan besar ke dalam teknologi setelah chatbot ChatGPT menjadi viral. Saingan teknologi besar Google, Microsoft, dan Snapchat semuanya meluncurkan versi bot AI mereka.

Baca Juga: Popularitas ChatGPT Bikin Mark Zuckerberg Ketar-Ketir, Bos Meta Ini Siapkan Tim Khusus untuk Bikin Alat AI Canggih Lainnya!

Tetapi dorongan Zuckerberg ke AI datang di tengah-tengah peluncurannya ke produk lain. Pengejarannya yang tanpa henti ke dalam metaverse merugikan Meta USD13,7 miliar (Rp208 triliun) pada tahun 2022. Perusahaan yang mempekerjakan karyawan secara berlebihan selama ledakan e-niaga selama pandemi kini menghadapi penurunan permintaan.

Meta juga tidak kebal terhadap tantangan ini. Untuk memangkas biaya, Meta memberhentikan 11.000 orang pada November dan berjanji bahwa 2023 akan menjadi tahun efisiensi.

Meta's Reality Labs, yang sedang membangun metaverse juga akan tunduk pada dorongan efisiensi perusahaan, kata Zuckerber. Langkah-langkahnya termasuk meratakan struktur organisasi, seperti di bagian lain perusahaan.

Meta juga ingin memonetisasi lebih banyak aliran pendapatan. Mereka pun meluncurkan program berlangganan berbayar untuk Facebook dan Instagram yang disebut Meta Verified yang dimulai dari USD11,99 per bulan jika dibeli melalui browser web. Langkah yang mirip dengan program 'Twitter Blue' dapat meraup pendapatan USD2 miliar (Rp30 triliun) untuk Meta, menurut analis Wall Street. Saham Meta pun melonjak.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: