Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peristiwa Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Ketua DPRD DKI Bilang Kecemasan Eks Gubernur Ahok Terjadi

Peristiwa Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Ketua DPRD DKI Bilang Kecemasan Eks Gubernur Ahok Terjadi Kredit Foto: Instagram/Prasetyo Edi Marsudi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi angkat bicara soal peristiwa ledakan depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara yang berujung kebakaran besar di permukiman warga.

Ia menyebut hal ini sudah pernah diwanti-wanti oleh eks Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Menurut Prasetio, Ahok sudah mengingatkan mengenai bahayanya tinggal di kawasan dekat depo Pertamina itu.

Namun, akhirnya warga tetap tinggal dan akhirnya sekarang terjadi kebakaran hingga menewaskan 19 orang. "Apa yang diwanti-wanti pak Ahok itu kejadian sekarang," ujar Prasetio di Balai Kota DKI Jakarta, kemarin.

Warga masih bertahan tinggal di kawasan Tanah Merah Bawah yang ludes dilalap si jago merah itu lantaran mendapatkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) kawasan pada era eks Gubernur Anies Baswedan 2021 lalu.

Hal ini menurutnya bertentangan karena lahan tersebut adalah milik PT Pertamina."Ya harusnya kan apa namanya memang itu kan tempat yang seharusnya (tidak ditempati) oleh masyarakat," ucapnya.

"Ya masalahnya di situ (IMB kawasan) dari Anies," imbuhnya. Selebihnya, Prasetio meminta agar pemerintah pusat dan daerah segera mencarikan solusi mengenai masalah lahan ini. Penanganan korban juga harus ditangani dengan cepat.

"Yang jelas pemerintah harus ada di situ, ada kebijakan pemerintah daerah dan pemerintah pusat," pungkasnya.

Sebelumnya, warga Tanah Merah Plumpang, Jakarta Utara menyampaikan lima tuntutan atas kejadian kebakaran karena meledaknya depo Pertamina pada Jumat (3/3/2023) lalu. Kejadian ini membuat rumah warga hangus hingga 19 orang meninggal dunia dan 49 luka-luka.

Ketua Forum Komunikasi Tanah Merah Bersatu (FKMTB) Mohamad Huda mengatakan lima tuntutan ini merupakan aspirasi yang dikumpulkan setelah kejadian. Pertama, ia meminta agar pihak Pertamina memberikan pertanggungjawaban dalam bentuk materi maupun imateril.

"Kedua, memberikan kompensasi terhadap korban yg meninggal Dunia," ujar Huda kepada wartawan. Selanjutnya, ia meminta segera dilakukannya rehabilitasi dan renovasi rumah warga yang hancur karena kebakaran.

Keempat ia mendesak agar dilakukannya investigasi dan audit kepada pertamina."Karena ini murni kesalahan teknis yang dilakukan oleh internal Pertamina," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Boyke P. Siregar

Advertisement

Bagikan Artikel: