Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saat Wapresnya Jokowi Mengeluh Tak Dihargai oleh Seorang Menko, Ditegur dan Bersalaman Pun Tidak Mau

Saat Wapresnya Jokowi Mengeluh Tak Dihargai oleh Seorang Menko, Ditegur dan Bersalaman Pun Tidak Mau Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kedua kiri) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (ketiga kanan) dan Ibu Wakil Presiden Mufidah Jusuf Kalla (kedua kanan) berfoto bersama sejumlah menteri sebelum acara silaturahmi kabinet kerja di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (18/10/19). Silaturahmi itu juga merupakan ajang perpisahan presiden, wakil presiden serta para menteri kabinet kerja yang telah bekerjasama selama lima tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. ANTARA FOTO//nz Perpisahan-Kabinet-Kerja-181019-Ak-4.JPG | 4000 x 2612 px | 1.8 Mb | 18-10-2 | Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politikus senior PDI Perjuangan Panda Nababan menceritakan asal-muasal kenapa Jusuf Kalla dan Rizal Ramli tidak pernah akur, bahkan parahnya, saat keduanya menjadi pembantu Presiden Jokowi di Kabinet Kerja I periode 2014-2019, JK-Rizal Ramli tidak saling bertegur sapa, bersalaman pun ogah.

"Suatu hari, Wapres Jusuf Kalla bicara kepada saya dengan nada mengeluh. Ia merasa tidak dihargai oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli. Bahkan ia menganggap dirinya tak ada dalam rapat-rapat kabinet, Rizal Ramli hanya menyapa dan menyalami Jokowi dan menteri lain, lalu dengan sengan tidak menyapa an menyalami Jusuf Kalla," kata Panda dalam buku autobiografinya "Lahir sebagai Petarung"- hal 914.

Panda bercerita, kalau cara Rizal itu sudah kelewatan, bahkan kata JK yang dikutip dari penuturan Panda, JK curiga apakah Jokowi memang sengaja memasukan Rizal Ramli ke kabinet demi menyingkirkan dirinya.

"Terlalu kasar cara Rizal Ramli untuk menyingkirkan saya. Saya sempat terpikir, jangan-jangan ini memang skenario Jokowi untuk membuat saya tidak nyaman dengan menggunakan Rizal Ramli," kata Jusuf Kalla kepada saya', kaget juga saya," lanjut Panda.

Sejurus dengan itu, Panda yang memang dasarnya adalah seorang jurnalis senior mengonfirmasi langsung kepada Rizal Ramli perihal masalah ini.

'Kata Rizal: 'aku sengaja Pan, aku tak suka JK, karena dia punya banyak kepentingan bisnis daripada kepentingan negara," kata Rizal Ramli kepada saya.

Rupanya Panda mencium perseteruan ini tidak akan sehat jika sampai dibawa ke masalah kerja kabinet Jokowi, apalagi saat itu, mantan Gubernur DKI tersebut baru saja menjabat sebagai presiden RI untuk pertama kalinya.

Panda berusaha menjadi mediator antar ketiganya: Jokowi, JK dan Rizal Ramli.

Tak berhenti di situ, rupanya Panda juga turut menghubungi Luhut Binsar Pandjaitan, yang pada saat itu menjabat sebagai Menkopolhukam.

"Saya meminta Luhut supaya ikut bertanggungjawab karena Luhutlah yang menurut Jokowi ikut merekomendasikan Rizal Ramli masuk ke kabinet," tegasnya.

"Aku bilang, 'kau ikut tanggung jawablah, kan kau yang mengajak Rizal. Ini sudah tidak sehat, " kata Panda.

"Sebenarnya, Luhut jengkel juga ke Jusuf Kalla, apalagi Luhut tahu betul bagaimana Jusuf Kalla pada Oktober 2014 berusaha menghambat dirinya agar tidak masuk kabinet. Namun, Luhut tidak pernah menunjukkan rasa tidak hormat terhadap Kalla. Apalagi, Luhut pintar menjaga perasaan Jokowi," kata Panda.

"Itu lah bedanya aku dengan Rizal," kata Luhut dituturkan ke Panda.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: