Kemnaker: Indonesia-Swiss Sepakat Genjot Pertukaran Tenaga Kerja Profesional Muda

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) sepakat untuk terus mendorong pertukaran Profesional Muda Indonesia ke Swiss, begitu juga sebaliknya, dapat segera terwujud. 

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemnaker, Anwar Sanusi, saat melakukan pertemuan bilateral dengan Head of International Labour Affairs, SECO Valerie Berset Bircher, di Jenewa.

Baca Juga: Dampingi Jokowi ke Papua, Menaker Ida Ikut Resmikan Komunitas Kreatif Anak Muda PYCH

"Dalam pertemuan bilateral tadi kami sepakat membahas beberapa hal terutama persiapan Joint Working Group (JWG) 3 yang nanti akan dilaksanakan di Swiss pada bulan Juni bertepatan dengan pertemuan International Labour Conference (ILC). Kita dorong agar program pertukaran profesional muda segera terealisasikan," kata Anwar, dikutip dari keterangan resmi, Jumat (24/3/2023).

Anwar menambahkan, salah satu cara pemerintah dalam memperbanyak munculnya tenaga kerja profesional muda Tanah Air adalah melalui program Tenaga Kerja Mandiri (TKM).

"Saya yakin banyak hal yang bisa dikembangkan dalam program pertukaran ini. Salah satunya dengan penguatan kapasitas mereka dengan kita berikan mereka pelatihan dan pemagangan di perusahaan Swiss. Itu akan menjadi sarana untuk menginternalisasi gagasan-gagasan yang mereka peroleh dari proses pertukaran tadi," ujarnya.

Menurut Anwar, hal lain yang disepakati dalam pertemuan dengan pemerintah Swiss tersebut, yakni terkait tema yang akan diusung dalam JWG 3, khususnya kesiapan dari tenaga kerja dalam GIG platform.

"Saya rasa tema ini sangat relevan dan kita sepakat bagaimana tema ini bisa merespons sebaik-baiknya. Kita siapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang memiliki kapasitas untuk menjalankan GIG platform ini," tuturnya.

Baca Juga: Tentang Selisih Antarpekerja, Menaker Pantau Janji Kerja Sama Serikat Pekerja dan Asosiasi Karyawan

Lebih lanjut, Anwar menjelaskan isu terakhir yang akan dibahas dalam JWG 3 yaitu terkait pelatihan khususnya benchmarking lembaga-lembaga pelatihan vokasional di Swiss.

"Kami sepakat terkait mekanisme yang akan dilaksanakan antara kombinasi seminar dan kunjungan," tandasnya.