Apa Boleh Shaf Salat Sendirian dalam Berjemaah? Ini Penjelasan Buya Yahya

Warta Ekonomi, Jakarta -

Mendirikan salat lima waktu berjemaah menjadi hal yang dilaksanakan banyak orang lantaran pahala yang berlipat ganda jika dibandingkan dengan salat sendiri.

Yahya Zainul Ma'arif atau yang akrab dipanggil Buya Yahya mengatakan bahwa dalam salat berjemaah diharuskan untuk memenuhi shaf, sebelum mendirikan shaf baru dibelakangnya.

Di mana, jka ada yang baru datang ketika salat sudah berlangsung, maka dia harus masuk memenuhi barisan yang ada.

Baca Juga: Salat Berjemaah, Posisi Imam dan Makmum Ada di Mana? Ustaz Adi Hidayat Jawab Begini

"Makruh sendirian atau keluar dari shaf sendiri," ujar Buya Yahya dikutip dari akun YouTube Al-Bahjah TV, Senin (27/3/2023). 

Buya mengatakan, bila seseorang tidak mendapatkan shaf depan atau sudah terisi penuh, maka orang tersebut harus menarik satu orang di depan untuk menemani Anda.

Meski terlihat sederhana, cara menarik orang untuk ikut ke dalam shaf di belakang memiliki beberapa syarat, salah satunya adalah jumlah makmum yang harus lebih dari dua orang. 

"Syarat menarik adalah shaf di depan lebih dari dua orang. Kemudian, yang kedua makmum menduga orang yang di depan mengerti ilmunya, artinya mau," ujarnya. 

Syarat ketiga adalah, menarik makmum tersebut ketika dalam keadaan berdiri atau bukan sedang dalam keadaan sujud ataupun rukuk.

"Menariknya waktu berdiri, jadi lagi berdiri kalau bersujud, sujud sendiri enggak apa-apa baru nanti setelah berdiri ditarik," ucapnya. 

Buya Yahya menjelaskan syarat lainnya adalah menarik makmum di depan dilakukan setelah orang tersebut melakukan takbiratur irham. 

"Jadi menariknya setelah takbiratur irham bukan sebelum salat. Baru kalau ada jemaah lagi, yang kosong dipenuhi lagi, maju lagi," jelasnya.