Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

China Makin Vokal Soal AUKUS di Asia Pasifik, Takut Disaingi atau Takut Perang?

China Makin Vokal Soal AUKUS di Asia Pasifik, Takut Disaingi atau Takut Perang? Kredit Foto: Reuters/Leah Millis
Warta Ekonomi, Beijing -

China memperingatkan bahwa pakta pertahanan AUKUS akan membawa kerugian, alih-alih manfaat, sekaligus memicu perlombaan senjata di Asia Pasifik.

"AUKUS merugikan, tidak menguntungkan. Lingkaran kecil semacam ini, yang didominasi oleh mentalitas Perang Dingin, tidak bermanfaat dan sangat berbahaya," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan China Tan Kefei dalam jumpa pers di Beijing, Kamis (30/3/2023).

Baca Juga: India Coba Ambil Keuntungan dari AUKUS, Lihat Saja Kerja Sama Teknologi yang Dijajakinya!

Tan merujuk pada pakta trilateral yang ditandatangani oleh AS, Inggris, dan Australia, yang akan memfasilitasi Canberra untuk mendapatkan kapal selam bertenaga nuklir.

Menurut Tan, AUKUS berisiko proliferasi nuklir dan dia memperingatkan bahwa kesepakatan itu akan memicu perlombaan senjata serta meningkatkan ketegangan regional.

"Kerja sama semacam itu merupakan perpanjangan dari kebijakan pencegahan nuklir masing-masing negara, dan itu adalah alat permainan bagi mereka untuk membangun 'NATO versi Asia-Pasifik' dan mempertahankan hegemoni mereka sendiri," kata Tan.

"Ini telah serius berdampak pada perdamaian dan stabilitas kawasan Asia-Pasifik, dan banyak negara di kawasan ini sangat mengkhawatirkan hal ini," ujar dia, menambahkan.

Tan meminta Washington, London, dan Canberra untuk mengenali kecenderungan umum saat ini, meninggalkan egoisme yang merugikan orang lain dan menguntungkan diri mereka sendiri, mendengarkan suara komunitas internasional dengan pikiran terbuka, sungguh-sungguh memenuhi tanggung jawab dan kewajiban internasional mereka, serta melakukan lebih banyak hal yang kondusif bagi perdamaian dan stabilitas kawasan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: